Harga Minyak Dunia Dilibas Dolar AS

Harga minyak mentah dunia berada di bawah tekanan dolar yang lebih kuat. Para pedagang bersantai menanti isyarat lebih lanjut kebijakan moneter AS dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Melansir Investing.com, Jumat, 25 Agustus 2023, meskipun harga-harga terlihat stabil di sesi sebelumnya, harga minyak masih berada di zona merah untuk minggu kedua berturut-turut. Pelemahan ini karena kekhawatiran atas melambatnya permintaan Tiongkok dan peningkatan pasokan AS juga membebani.

Minyak berjangka brent dijual stabil di USD83,27 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun sedikit menjadi USD79 per barel. Kedua kontrak minyak tersebut diperkirakan turun antara 1,9 persen dan tiga persen pada minggu ini.

Menunggu pidato Jerome Powell

Dinantikannya pidato Powell membuat gerak dolar mencapai level tertinggi dalam 2,5 bulan. Penguatan dolar ini membebani pasar minyak. Powell diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut rencana bank sentral mengenai suku bunga di sisa tahun ini.

Kekhawatiran akan potensi sinyal hawkish dari Gubernur The Fed mendorong lebih banyak posisi terhadap dolar, mengingat inflasi AS yang masih stagnan dan pasar tenaga kerja yang kuat. Para analis memperingatkan hal ini dapat membuat Powell menguraikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Dolar AS melonjak ke level terkuatnya sejak awal Juni pada Jumat. Penguatan dolar membebani pasar minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional.

Prospek kenaikan suku bunga AS juga menjadi faktor kekhawatiran aktivitas ekonomi akan semakin melambat tahun ini, sehingga berpotensi mengurangi permintaan minyak mentah.

Data yang dirilis awal pekan ini menunjukkan aktivitas bisnis di AS dan zona euro masih lemah hingga Agustus, karena kedua negara besar tersebut bergulat dengan suku bunga tinggi dan inflasi yang tinggi.

Namun penurunan klaim pengangguran mingguan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih tetap ketat, sehingga memberikan prospek yang hawkish terhadap dolar.

Harga minyak bakal merugi

Meskipun terlihat sedikit membaik pada perdagangan Kamis, harga minyak masih menuju penurunan minggu kedua berturut-turut. Reli selama dua bulan terakhir tampaknya sudah tidak ada lagi.

Pasar tertekan oleh kekhawatiran yang lebih besar atas melambatnya permintaan Tiongkok, setelah Bank Sentral Tiongkok memangkas suku bunga dengan margin yang lebih kecil dari perkiraan pada minggu ini.

Tanda-tanda melemahnya permintaan bahan bakar di AS juga menurunkan harga. Data persediaan menunjukkan peningkatan stok bensin dan sulingan yang tidak terduga dan dalam jumlah besar.

Sementara dari sisi pasokan, produksi dan ekspor AS melonjak mendekati level tertinggi sebelum pandemi covid-19 dalam seminggu terakhir, menunjukkan pasar tidak seketat yang diperkirakan sebelumnya. Namun harga minyak mentah masih diperdagangkan sedikit lebih tinggi sepanjang tahun ini, menyusul pengurangan pasokan yang besar oleh Arab Saudi dan Rusia.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Pasar dana

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *