Perahu Kecil Tenggelam di Kepulauan Canary, 39 Orang Tewas

Sebanyak 39 orang tewas usai tenggelamnya perahu kecil di dekat Kepulauan Canary Spanyol. Kematian ‘orang kapal’ ini diungkapkan Walking Borders Spanyol, organisasi masyarakat di Spanyol.

“‘Pembantaian’ baru di Atlantik dikonfirmasi dengan tiga puluh sembilan orang tewas, termasuk empat perempuan dan seorang bayi,” kata Helena Maleno Garzón, pembela hak asasi manusia di Walking Borders di Twitter, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 22 Juni 2023.

Dia menambahkan, orang-orang telah memohon bantuan dan kapal mereka telah berada di wilayah laut Spanyol selama lebih dari 12 jam.

Sementara itu, LSM Phone Alarm juga mengatakan, 59 orang di sampan yang telah meninggalkan kota Agadir di Maroko menuju Spanyol. Mereka juga telah mencoba memberi tahu Marine Royale Maroko, tetapi mereka tidak dapat dihubungi sepanjang malam.

Dari 59 orang di sampan, layanan penyelamatan laut Spanyol mengatakan, 24 orang telah diselamatkan melalui upaya penyelamatan yang dipimpin Maroko yang dilakukan sekitar 141 kilometer di tenggara pulau Gran Canaria.

Setiap tahun, ribuan migran dan pengungsi dari negara-negara Afrika sub-Sahara berusaha mencapai Canaries, Spanyol dengan perahu yang dikemas.

Namun, ‘rute Atlantik’ terbukti mematikan dan banyak dari mereka yang mencari perlindungan di Spanyol, setelah melarikan diri dari konflik dan kelaparan, tidak bertahan hidup.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan, dari 2.556 orang yang kehilangan nyawa saat mencoba mencapai Eropa tahun lalu, 1.126 berada di Afrika Barat dan rute Atlantik ke Spanyol, sedangkan 260 lainnya berusaha mencapai Spanyol di Mediterania Barat.

“Risiko dan bahaya di sepanjang rute Atlantik Afrika Barat tetap ada dan 45 bangkai kapal tercatat di sepanjang rute ini pada tahun 2022, mengakibatkan kematian atau hilangnya 543 migran,” tambah IOM dalam laporan rute migrasinya pada bulan Januari.

Pada Juni, Komisi Eropa menyusun rencananya untuk mengelola migrasi di sepanjang rute Mediterania Barat dan Atlantik. Rencana tersebut melibatkan penanganan penyelundupan dan koordinasi manajemen migrasi dengan negara-negara non-Uni Eropa seperti Maroko.

Tetapi LSM dan organisasi hak asasi manusia telah berulang kali mengkritik Uni Eropa karena menutup mata terhadap kematian para pengungsi dan migran yang berusaha mencapai Benua Biru.

Tragedi kapal hari Rabu terjadi seminggu setelah setidaknya 78 orang tewas dan ratusan hilang setelah sebuah kapal terbalik dan tenggelam di lepas pantai selatan Yunani.

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *