Risiko Inflasi Meningkat, Harga Emas Melonjak Lagi
Harga emas kembali melonjak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina kian meluas meningkatkan kekhawatiran atas dampaknya terhadap perekonomian yang kian memburuk sehingga mendorong permintaan atas aset safe haven emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange melonjak USD43,1 atau 2,27 persen menjadi USD1.943,80 per ons, merupakan penyelesaian tertinggi dalam 13 bulan. Menurut data FactSet, harga berdasarkan kontrak teraktif mencapai level tertinggi sejak 5 Januari 2021.
Investor tetap khawatir ketika konflik Rusia-Ukraina memasuki hari keenam, menimbang implikasi konflik terhadap prospek inflasi dan pertumbuhan global. Jatuhnya indeks pasar saham AS dan imbal hasil obligasi AS juga mendukung emas.
“Imbal hasil obligasi telah jatuh karena harga telah pulih di tengah arus safe haven dan dengan beberapa investor mengurangi ekspektasi mereka tentang pengetatan agresif dari bank sentral. Dengan latar belakang ini, saya memperkirakan emas akan bergerak jauh ke USD2.000 per ons,” ujar seorang Analis ThinkMarkets Fawad Razaqzada, dikutip dari Antara, Rabu, 2 Maret 2022.
Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian dan juga lindung nilai terhadap kenaikan inflasi. Investor juga mengantisipasi kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres AS untuk kejelasan lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga di tengah ketegangan Ukraina dan inflasi yang melonjak.
Data ekonomi yang dirilis Selasa 3 Maret 2022 beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS akhir dari IHS Markit naik menjadi 57,3 pada Februari dari 55,5 pada Januari, lebih rendah dari ekspektasi pasar 57,5, memberikan dukungan tambahan bagi emas.
Institute for Supply Management (ISM) melaporkan PMI manufaktur pada 58,6 persen, meningkat satu poin persentase dari pembacaan Januari 57,6 persen. Angka ini menunjukkan ekspansi ekonomi secara keseluruhan untuk 21 bulan berturut-turut setelah kontraksi pada April dan Mei 2020, yang meredam emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik USD1.175 atau 4,82 persen menjadi USD25.541 per ons. Platinum untuk pengiriman April naik USD13,2 atau 1,27 persen menjadi USD1.051,90 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : BeritaSatu.com