Kenaikan Penjualan Ritel Bikin Dolar AS Perkasa

Dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Ini karena belanja ritel AS periode Juli 2023 meningkat lebih baik dari perkiraan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan, penjualan ritel tumbuh 0,7 persen pada Juli 2023. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari kenaikan 0,4 persen yang diproyeksikan oleh ekonom Refinitiv dan kenaikan 0,2 persen yang tercatat pada Juni 2023.

Melansir Xinhua, Rabu, 16 Agustus 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,02 persen menjadi 103,2057 pada akhir perdagangan.

“Fakta pasar tenaga kerja masih kuat merupakan dukungan untuk belanja,” kata kepala ekonom di Regions Financial, Richard Moody.

Meskipun demikian, Moody memperkirakan belanja konsumen melambat setelah bulan-bulan musim panas dalam kategori seperti perjalanan, hiburan, dan rekreasi. “Hanya ada kekuatan yang begitu lama yang akan bertahan,” kata dia.

Dolar AS secara singkat melonjak lebih awal dalam perdagangan setelah data sebelumnya turun, dan kemudian rebound.

Menanti arah kebijakan The Fed

Analis pasar senior FxPro Alex Kuptsikevich mengatakan, rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve terbaru pada Rabu dapat memberikan petunjuk penting mengenai arah perjalanan, dan kemungkinan besar jalur greenback akan ditentukan pada akhir minggu depan selama simposium Jackson Hole Fed.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan New York, euro tidak berubah pada USD1,0904 dan pound Inggris naik menjadi USD1,2705 dari USD1,2675 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 145,6500 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,5120 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8788 franc Swiss dari 0,8790 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3492 dolar Kanada dari 1,3469 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8578 krona Swedia dari 10,8109 krona Swedia.

Dolar AS juga naik lebih dari 0,5 persen terhadap yuan pasar luar negeri ke level tertinggi sembilan bulan di 7,3307 karena bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC) memangkas suku bunganya dalam upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang tersendat.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : TrenAsia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *