Aksi Jual hingga Ketegangan Ukraina Jadi Penyulut Emas Dunia Kinclong

Emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu karena aksi jual secara luas di Wall Street dan pasar Eropa didorong oleh ketegangan geopolitik atas Ukraina mendukung daya tarik safe haven, sementara para investor bersiap untuk keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Mengutip Antara, Selasa, 25 Januari 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD9,9 atau 0,54 persen menjadi USD1.841,70 per ons. Di pasar spot, harga emas juga naik 0,4 persen menjadi USD1.840,16 per ons.

Akhir pekan lalu, Jumat, 21 Januari, emas berjangka jatuh USD10,8 atau 0,59 persen menjadi USD1.831,80, setelah terkikis sebanyak USD0,6 atau 0,03 persen menjadi USD1.842,60 pada Kamis, 20 Januar, dan melambung USD30,8 atau 1,7 persen menjadi USD1.843,20 pada Rabu, 19 Januari.

NATO mengatakan pihaknya menempatkan pasukan siaga di Eropa timur sebagai tanggapan atas peningkatan kekuatan militer Rusia di perbatasan Ukraina. Sementara Presiden AS Joe Biden membahas pengerahan ribuan tentara AS ke Eropa dan Baltik bersama sekutu AS.

“Cerita Ukraina positif untuk emas dan kebijakan Fed pada akhirnya akan berkembang menjadi sedikit lebih konservatif karena Fed masih percaya banyak hal yang akan bersifat sementara,” kata Analis Pasar Senior Oanda Ed Moya.

Aksi jual di Wall Street dan pasar saham Eropa memburuk akibat ketegangan Ukraina-Rusia dan ekspektasi The Fed akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang jauh lebih cepat untuk menjinakkan inflasi yang tinggi.

The Fed

Tetapi Kepala Analis Pasar CMC Markets Inggris Michael Hewson mengatakan The Fed tidak mungkin memiliki dampak besar pada emas saat ini karena pasar lebih khawatir tentang apa yang terjadi di Eropa Timur, terutama mengingat kenaikan suku bunga Maret telah diperhitungkan.

Emas juga tampaknya melepaskan, sampai batas tertentu, tekanan dari arus masuk ke mata uang safe-haven saingan dolar. Tetapi sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun sebanyak 52 sen atau 2,14 persen, menjadi USD23,8 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman April turun sebanyak USD14,8 atau 1,43 persen, menjadi USD1.020,3 per ons.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *