Dapat Asupan Kekuatan The Fed, Dolar Perkasa

Dolar Amerika Serikat mendapatkan kembali kekuatannya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk membahas jeda dalam kenaikan suku bunga guna memerangi kenaikan harga-harga konsumen.

The Fed, seperti yang diperkirakan pasar, menaikkan suku bunga pinjaman utamanya sebesar 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut setelah pertemuan dua hari para pembuat kebijakan.

Pasar pada awalnya membaca pernyataan Fed di akhir pertemuan sebagai dovish dan sinyal kenaikan suku bunga di waktu mendatang untuk menjinakkan inflasi yang tinggi dapat dilakukan dengan peningkatan yang lebih kecil.

Namun Powell menjelaskan pada konferensi pers setelah pernyataan kesalahan, tidak cukup mengetatkan kebijakan moneter akan berisiko berurusan dengan inflasi yang mengakar.

“Jika Anda memperketat, itu adalah satu atau dua tahun ke depan Anda menyadari Anda belum mengendalikan inflasi,” katanya dilansir Antara, Kamis, 3 November 2022.

Powell mengatakan perubahan kecepatan kenaikan suku bunga bisa terjadi pada pertemuan Fed berikutnya pada Desember. Namun dia memperingatkan ketidakpastian yang luas tetap tentang seberapa tinggi suku bunga harus bergerak dan mereka bisa berakhir lebih tinggi dari yang diperkirakan pembuat kebijakan sebelumnya.

“Masih banyak bagian yang hilang dalam hal kebijakan Fed dan ke mana dolar bergerak dari sini karena kita akan memiliki sepasang laporan pekerjaan dan survei inflasi sebelum kita mendengar kabar dari Fed selanjutnya,” kata Analis Pasar Senior Joe Manimbo di Washington.

Ekuitas dan aset berisiko lainnya pada awalnya naik setelah pernyataan Fed dirilis, tetapi saham di Wall Street ditutup turun tajam setelah Powell berbicara, karena harapan The Fed akan mengurangi kampanye kenaikannya dengan cepat menghilang.

“Kami belum melihat perubahan arah, perubahan arah masih terlihat lebih jauh,” kata Manimbo.

“Prospek jangka pendek meminta dolar tetap kuat dan tangguh bahkan ketika Fed mendekati garis akhir untuk kenaikan suku bunga, itu tidak mengharapkan untuk berubah arah pada penurunan suku bunga untuk waktu yang sangat lama,” imbuhnya.

Euro awalnya naik terhadap dolar tetapi kemudian berbalik lebih rendah, turun 0,5 persen pada 0,9825 dolar. Yen Jepang menguat 0,31 persen versus greenback di 147,79 per dolar.

Lalu, pounsterling jatuh, terakhir turun 0,82 persen hari ini di 1,1389 dolar. Bank sentral Inggris pada Kamis juga diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin.

Sementara Yen telah tergelincir sekitar 22 persen terhadap dolar tahun ini, membuat para pedagang waspada terhadap kemungkinan intervensi.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone Economy

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *