Dolar AS Masih Unjuk Gigi saat Poundsterling Lanjutkan Pelemahan

Dolar AS terapresiasi secara tajam pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi di tengah berlanjutnya pelemahan poundsterling Inggris dengan para spekulan bertaruh pound akan meluncur ke level yang hampir tidak terpikirkan dalam beberapa dekade terakhir satu dolar atau kurang.

Mengutip Antara, Selasa, 27 September 2022, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 0,81 persen menjadi 114,1030. Poundsterling jatuh lebih jauh pada Senin waktu setempat ke serendah 1,035 dolar, rekor terlemah dan pasar opsi menunjukkan pedagang memperkirakan akan terus jatuh.

Hal itu setelah penurunan sebanyak 3,6 persen pada Jumat, 23 September, karena investor terus bereaksi terhadap paket pemotongan pajak yang diumumkan oleh Pemerintah Inggris. Adapun London terus berupaya keras agar ekonomi bisa keluar dari krisis.

Gubernur bank sentral Inggris (BoE) Andrew Bailey berusaha menenangkan pasar dengan mengatakan bank tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga sebanyak yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi. Tetapi pernyataan itu tidak banyak membantu meningkatkan mata uang, yang merosot sesudahnya.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD0,9615 dibandingkan dengan USD0,9674 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,0688 dibandingkan dengan USD1,0847 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6459 dibandingkan dengan USD0,6517.

Sedangkan dolar AS dibeli 144,51 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 143,35 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9943 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9828 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3735 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3604 dolar Kanada.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Suara Pemerintah

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *