Harga Minyak Mentah Jatuh 6 Persen Gara-gara Lockdown di China

Harga minyak mentah dunia jatuh hingga 6 persen akibat kebijakan penguncian wilayah atau lockdown di China karena lonjakan kasus covid-19.

Mengutip Antara, Selasa (10/5), minyak mentah berjangka Brent turun US$6,45 per barel atau 5,7 persen menjadi di level US$105,94 per barel.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 6,68 dolar AS atau 6,1 persen, menjadi US$103,09 per barel.

Presiden Lipow Oil Associated di Houston Andrew Lipow menyebut pasar keuangan global khawatir atas kenaikan suku bunga dan resesi, akibat penyebaran covid-19 di China yang mengakibatkan ekspor lebih lambat pada April kemarin.

“Lockdown covid-19 di China berdampak negatif pada pasar minyak, yang dilanda aksi jual bersamaan dengan ekuitas,” terang Andrew Lipow.

Adapun impor minyak mentah oleh China dalam empat bulan pertama tahun ini merosot 4,8 persen dari tahun lalu, namun impor secara bulanan pada April naik hampir 7 persen.

Impor minyak Iran oleh China pada April turun dari volume puncak yang terlihat pada akhir 2021 dan awal 2022 karena permintaan dari penyulingan independen melemah setelah lockdown memukul margin bahan bakar dan meningkatnya impor minyak Rusia dengan harga lebih rendah.

Indeks saham Wall Street jatuh dan dolar mencapai level tertinggi dalam dua dekade juga membuat harga minyak lebih mahal.

Arab Saudi selaku pengekspor minyak utama dunia menurunkan harga minyak mentah untuk Asia dan Eropa untuk Juni 2022.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan produksi minyak naik pada awal Mei dan April setelah negara barat memberlakukan sanksi atas negaranya karena invasi di Ukraina.

Pekan lalu, Komisi Eropa mengusulkan embargo bertahap pada minyak Rusia. Hal itu berdampak pada kenaikan harga Brent dan WTI untuk minggu kedua berturut-turut.

Sumber Reuters mengatakan Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk menawarkan lebih banyak uang kepada negara-negara bagian timur Uni Eropa yang terkurung daratan untuk meningkatkan infrastruktur minyak dalam upaya meyakinkan mereka untuk setuju.

“Embargo minyak Uni Eropa akan memicu pergeseran seismik di pasar minyak mentah Eropa dan global. Diperkirakan 3 juta bph (barel per hari) impor minyak mentah Uni Eropa dari Rusia dipotong pada Desember 2022 dalam implementasi penuh kebijakan tersebut,” kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Riset Pasar Minyak Rystad Energy.

Sementara itu, Pemerintah Jerman tengah menyiapkan penghentian pasokan gas Rusia dengan paket darurat yang dapat mencakup mengambil alih perusahaan-perusahaan penting. Selain Jerman, Pemerintah Jepang juga berencana menghentikan impor minyak dari Rusia.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Economy Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *