Harga Minyak Mentah Terjun Bebas ke Bawah Level US$100 per Barel

Harga minyak mentah terjun bebas hingga empat persen pada perdagangan Senin (25/4), waktu Amerika Serikat (AS).

Harga minyak dunia melemah di tengah meningkatnya kekhawatiran prospek permintaan energi global karena penguncian covid-19 yang berkepanjangan di Shanghai, China.

Melansir Antara, Selasa (26/4), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Juni terjun US$3,53 atau 3,5 persen menjadi US$98,54 per barel.

Lalu, minyak mentah berjangka Brent anjlok US$4,33 atau 4,1 persen menjadi US$102,32 per barel

Kedua kontrak minyak tersebut ditutup pada level terendah sejak 11 April. Jika dibandingkan dengan level tertinggi sejak 2008 pada awal Maret lalu, terhitung harga minyak gugur sekitar 25 persen.

“Prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat tahun ini di tengah kenaikan suku bunga AS telah mengakibatkan perkiraan permintaan minyak turun,” ungkap seorang Analis di Konsultan Eurasia Group.

Penguncian minggu keempat di Shanghai membuat investor kian pesimis dengan permintaan minyak. Pasalnya, China merupakan importir minyak terbesar dunia.

Selain itu, harga minyak juga tertekan menyusul pernyataan Kementerian Energi Libya yang menyebut ladang minyak ditutup karena blokade selama ini akan melanjutkan produksi dalam beberapa hari.

Di sisi lain, dolar AS naik ke level tertinggi sejak dua tahun terakhir terhadap sederet mata uang asing lainnya. Penguatan dolar AS berimbas ke pengurangan permintaan karena jadi mahalnya impor minyak.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Sindonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *