Data Ketenagakerjaan AS Buruk, Rupiah Menguat ke Rp14.145

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.145 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (10/5) pagi. Posisi tersebut menguat 0,98 persen dibandingkan perdagangan Jumat (7/5) sore, Rp14.285 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Taiwan menguat 0,53 persen, won Korea Selatan menguat 0,47 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, dan rupee India menguat 0,34 persen.

Kemudian, yuan China menguat 0,48 persen, ringgit Malaysia menguat 0,21 persen dan bath Thailand terpantau menguat 0,21 persen. Sebaliknya yen Jepang melemah 0,23 persen dan dolar Singapura melemah 0,13 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,35 persen, dolar Australia melemah 0,08 persen, dan franc Swiss melemah 0,07 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,11 persen.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini setelah data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat pekan lalu ternyata lebih buruk dari proyeksi pasar.

“Hasil buruk ini memberikan penegasan bahwa Bank Sentral AS belum akan mendiskusikan mengenai pengurangan stimulus moneter saat ini, dan ini bisa menjaga dolar AS tetap melemah terhadap nilai tukar lainnya,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Di samping itu, menurutnya, pelaku pasar juga masih optimistis terhadap pemulihan ekonomi global. Hal itu terlihat dari indeks saham Asia yang bergerak naik pagi ini.

Di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap naiknya kasus covid-19 di dunia khususnya di Asia Tenggara bisa menahan penguatan nilai tukar terhadap dolar AS.

“Potensi penguatan rupiah ke kisaran support Rp14.220 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.300 per dolar AS,” pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Jejamo.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *