Pemerintah Siapkan Kampanye Imunisasi Rakyat
Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebut pemerintah sedang merancang kampanye imunisasi sekaligus mewujudkan program vaksin untuk rakyat demi menekan penularan Covid-19.
“Pemerintah tengah mempersiapkan vaksin dan tata laksana imunisasinya nanti. Kemenkes juga telah melatih lebih dari 8.600 vaksinator dari 23.000 vaksinator yang rencananya akan disiapkan untuk mendukung kampanye imunisasi nanti,” ujar Reisa dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19, Selasa (24/11).
Sementara itu, pakar imunisasi Jane Soepardi menambahkan pada masa lalu sebelum vaksin ditemukan, banyak sekali kasus kematian karena penyakit menular seperti campak, difteri dan pneumonia.
Setelah vaksin ditemukan, kasus kematian akibat penyakit-penyakit menular tersebut sudah jauh berkurang bahkan hilang.
“Setelah lahir vaksin-vaksin ini, penyakit-penyakit menular berbahaya tersebut sudah hilang, walaupun masyarakat sering tidak menyadarinya,” kata Jane.
Oleh karena itu, menurut Jane, masyarakat harus terus-menerus diberikan pengetahuan tentang penyakit yang berhasil dicegah dengan imunisasi.
“Jangan sampai nanti lupa lalu menghindari vaksin sehingga muncul kembali penyakit-penyakit lama,” lanjutnya.
Menurut dia, dalam merancang kampanye imunisasi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Pertama, ujarnya, vaksinnya harus sudah ada terlebih dahulu. Vaksin yang ada pun bukan sembarang merek.
“Jadi prinsip negara kita adalah vaksin yang digunakan nanti sudah terdaftar di WHO [Organisasi Kesehatan Dunia],” katanya.
Dia melanjutkan, faktor kedua yang perlu dipersiapkan adalah alat penyimpanan vaksin tersebut agar tidak cepat rusak.
Ketiga, yakni penentuan lokasi imunisasi. Menurut dia, pelaksanaan imunisasi biasanya menggunakan satu lokasi tertentu agar masyarakat mudah mengaksesnya.
“Lalu faktor lainnya yang juga penting adalah orang yang akan diimunisasi. Kalau bisa sudah ada daftar nama yang dipegang petugas,” terang Jane.
Adapun faktor tambahan yang perlu dipersiapkan adalah relawan yang akan membantu lalu lintas di lokasi imunisasi kelak.
Jane menambahkan bahwa dukungan penyuluhan dan sosialisasi terencana jauh-jauh hari juga harus telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan begitu nantinya yang akan datang ke lokasi imunisasi sudah siap dan mendapat informasi yang cukup mengenai program tersebut.
“Kemudian nantinya pelaksana program imunisasi ini harus profesional di bidangnya,” katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia