Cabut Lockdown 15 Desember, Prancis Berlakukan Jam Malam

Prancis bertujuan untuk mencabut lockdown nasional, pada 15 Desember, di saat kasus Covid-19 masih mengalami lonjakan.
Dalam pidatonya di televisi, Presiden Emmanuel Macron mengatakan beberapa pembatasan akan tetap diberlakukan untuk menghindari peningkatan kembali kasus Covid-19 sambil membuka opsi penerapan kembali lockdown.

“Kami telah memperlambat penyebaran virus,” kata Macron, Selasa (23/11) waktu setempat, dikutip dari AFP, “tetapi virus itu masih sangat banyak”.

Macron mengaku mengganti lockdown, yang diberlakukan sejak akhir Oktober, dengan jam malam di seluruh negeri. Yakni, pelarangan aktivitas dari pukul 21.00 hingga 07.00 mulai 15 Desember, kecuali pada malam Natal dan malam Tahun Baru.

“Kami akan dapat melakukan perjalanan tanpa izin, termasuk antar daerah, dan menghabiskan Natal bersama keluarga kami,” kata Macron.

“Orang Prancis harus, bagaimanapun, menghindari “perjalanan yang tidak berguna”, sambungnya.

Usai pencabutan lockdown ini, Macron mengizinkan sejumlah fasilitas kembali buka. Di antaranya, bioskop, teater, dan museum akan diizinkan buka kembali pada 15 Desember.

Namun, restoran, serta sekolah menengah, masih harus menunggu hingga 20 Januari dengan syarat kasus harian Covid-19 turun di bawah 5.000. Macron juga tidak memberikan tanggal target untuk pembukaan kembali bar, kafe, atau klub malam.

Selain itu, dia belum mengizinkan 350 resor ski Prancis tidak akan diizinkan untuk dibuka kembali pada musim liburan akhir tahun. Macron merencanakan pembukaan kembali resor pada Januari, “dalam kondisi yang menguntungkan”.

Sebelum lockdown itu dicabutpun, Macron juga sudah mulai mengizinkan warga bergerak bebas dalam radius 20 kilometer (12,4 mil) di sekitar rumah hingga tiga jam sehari, mulai Sabtu (28/11). Saat ini, radius bepergian yang diizinkan hanya 1 kilometer dari rumah selama satu jam.

Tak ketinggalan, Presiden Prancis mengizinkan acara keagamaan mulai akhir pekan ini, dengan pembatasan maksimal 30 orang peserta.

Untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 pasca-pencabutan lockdown, ia mengaku akan berupaya keras menerapkan protokol kesehatan.

“Jika kami tidak menginginkan lockdown ketiga, kami harus meningkatkan usaha kami [mencegah Covid-19],” kata Macron.

Caranya, lanjut dia, dengan melindungi kelompok yang paling rentan dan mengenakan masker. “Termasuk saat kami bersama teman atau kerabat yang tidak tinggal bersama,” sambung dia.

Hanya beberapa saat sebelum pidato Presiden Macron, Badan Kesehatan Prancis melaporkan 458 kematian akibat Virus Corona selama 24 jam terakhir. Sehingga total angka kematian akibat Covid-19 menjadi 50.237 kasus.

Meski demikian, menurut otoritas kesehatan Prancis, gelombang kedua Covid-19 mencapai puncaknya pekan lalu, dengan jumlah kasus infeksi baru maupun angka pasien perawatan intensif baru menurun. Selain itu, angka kematian disebut telah stabil.

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *