Rusia Banderol Vaksin Corona Sputnik V Rp141 Ribu

Rusia menyatakan vaksin virus corona (Covid-19) Sputnik V buatan negaranya dibanderol dengan harga kurang dari US$10 (Rp140 ribu) per dosis.

Menurut lembaga Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), harga vaksin Sputnik V di pasar internasional akan lebih murah dari vaksin buatan negara lain, seperti Amerika Serikat.

Lembaga yang mendanai pengembangan vaksin itu menuturkan dengan harga tersebut, satu orang cukup merogoh kocek kurang dari US$20 (Rp283 ribu) untuk dua dosis vaksin.

“Dua dosis suntikan (vaksin) akan jauh lebih murah dua kali lipat bahkan lebih dari vaksin Pfizer atau Moderna (asal AS) yang masing-masing dihargai US$20 dan US$15-25 per dosisnya berdasarkan perjanjian antara perusahaan dengan pemerintah AS untuk memasok vaksin,” kata RDIF melalui pernyataan seperti dikutip Associated Press pada Selasa (24/11).

Selain harga terjangkau, Kepala RDIF Kiril Dmitriev juga menjanjikan bahwa lebih dari 1 miliar dosis vaksin Sputnik V akan diproduksi mulai tahun depan di luar Rusia.

Dua pekan lalu, Institut Gamaleya yang mengembangkan vaksin Sputnik V mengklaim bahwa vaksin buatan mereka memiliki tingkat kemanjuran 92 persen. Kesimpulan itu didapat dari hasil 20 kasus positif corona di antara 16 ribu relawan yang melakukan vaksinasi.

Namun, dalam pernyataan terbarunya pada Selasa (24/11), Institut Gamaleya menurunkan tingkat efektivitas Sputnik V menjadi 91,4 persen setelah menemukan 39 kasus positif Covid-19 dari 18.794 relawan yang divaksinasi.

Sementara itu, sejauh ini vaksin Moderna dan Pfizer masing-masing menunjukkan efektivitas sebanyak 94,5 persen dan 95 persen.
Presiden Vladimir Putin mengumumkan vaksin Sputnik V lolos tahap persetujuan pada Agustus lalu hingga menyorot perhatian dunia.

Sejumlah pihak terutama ahli medis dan kesehatan dunia mengkritik langkah Rusia yang menyetujui vaksin Sputnik V, meski belum merampungkan pengujian lanjutan yang berfungsi memastikan keamanan dan efektivitas vaksin.

Uji coba vaksin terhadap 40 ribu sukarelawan baru diumumkan dua pekan setelah persetujuan. Ketika uji coba masih berlangsung, Rusia bahkan telah menawarkan vaksin kepada kelompok rentan seperti pekerja medis dan guru.

Sejumlah pejabat Rusia juga mengatakan telah melakukan vaksinasi menggunakan Sputnik V. Putin bahkan menuturkan salah satu putrinya juga turut divaksinasi dan mengklaim vaksin tersebut aman dan efektif.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin tidak bisa menggunakan vaksin yang tidak bersertifikat ketika ditanya apakah sang presiden turut melakukan vaksinasi seperti putrinya.

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *