Hari Pertama PSBB, Rupiah Unjuk Gigi Menguat ke Rp14.855

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.855 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (14/9) pagi. Mata uang Garuda menguat 35 poin atau 0,24 persen dari Rp14.890 pada Jumat (11/9) sore.

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang lainnya. Won Korea Selatan menguat 0,19 persen, yuan China 0,05 persen, dolar Singapura 0,04 persen, peso Filipina 0,04 persen, ringgit Malaysia 0,03 persen, yen Jepang 0,03 persen, baht Thailand 0,02 persen.

Hanya dolar Hong Kong yang stagnan. Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru melemah dari dolar AS.

Dolar Australia melemah 0,13 persen, rubel Rusia minus 0,11 peren, franc Swiss minus 0,04 persen, dan euro Eropa minus 0,04 persen. Sementara poundsterling Inggris menguat 0,09 persen dan dolar Kanada 0,03 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melihat rupiah berpotensi menguat dengan bergerak di rentang Rp14.750 sampai Rp14.950 per dolar AS pada hari ini.

Sentimen utama datang dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta.

“Rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS mengikuti sentimen ini. Berita PSBB Jakarta, bukan PSBB total mungkin sedikit melegakan pelaku pasar,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Sentimen lain berasal dari potensi penguatan aset berisiko, seperti indeks saham dan nilai tukar negara-negara di kawasan Asia. Kurs Asia turut menguat dari dolar AS.

“Sentimen positif datang dari dimulainya kembali pengujian vaksin Astrazeneca yang sempat terhenti,” ucapnya.

Hal ini juga didukung oleh penguatan indeks saham berjangka AS karena berita akuisisi Nvidia yang memberi sentimen positif kepada pasar. Selain itu, ada pengaruh dari beralihnya kekhawatiran pasar terhadap kelanjutan hubungan AS-China.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *