Minyak Mentah ‘Kena’ Virus Corona, Harganya Melemah Terus

Jumat pagi ini, harga minyak mentah kontrak terkoreksi. Virus corona yang merebak di China dan negara lain membuat harga minyak anjlok akhir-akhir ini.

Data Refinitiv menunjukkan harga minyak mentah kontrak mengalami penurunan pada perdagangan pagi, Jumat (24/1/2020). Pukul 09.50 minyak Brent turun 0,1% ke US$ 61,98/barel dan WTI terpangkas tipis 0,04% ke US$ 55,57/barel.

Akhir-akhir ini dunia digemparkan dengan adanya virus corona. Virus yang masih sejenis dengan penyebab SARS ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei China awal Januari lalu.

Orang yang terserang virus ini awalnya menunjukkan gejala seperti terserang flu biasa yang ditandai dengan demam, batuk, pilek dan badan lemah. Namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi pneumonia mematikan.

Kabar terbaru jumlah kasus yang dilaporkan karena virus ini sudah mencapai 830. Padahal kemarin jumlah yang dilaporkan masih di bawah angka 600 kasus. Artinya virus ini merebak dengan sangat cepat. Setidaknya ada 25 orang dilaporkan meninggal akibat virus corona.

Tak hanya di China saja, virus ini juga sudah menjangkiti negara lain seperti Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Vietnam bahkan sudah sampai ke Amerika Serikat. Ditemukannya kasus akibat virus corona di negara lain ternyata terindikasi dari orang yang sebelumnya bepergian ke Wuhan.

Saat ini WHO menyatakan kondisi ini sudah darurat di China. Namun WHO belum mendeklarasikan kasus ini menjadi kejadian darurat global. Bagaimanapun juga pemerintah China sedang berupaya agar virus ini tak menyebar kemana-mana.

Akses transportasi keluar dari kota Wuhan sangat dibatasi. Keberangkatan bus, kereta, kapal feri hingga pesawat terbang ditunda sampai ada pengumuman terbaru. Langkah ini juga dilakukan di kota-kota lain di provinsi Hubei yang dekat dengan Wuhan seperti kota Enzhou dan Huanggang.

Mengutip surat kabar elektronik lokal Xinhuanet, kota Enzhou sudah menunda keberangkatan kereta pada 11.20 waktu setempat hingga ada pengumuman lebih lanjut. Nasib sama juga dialami oleh transportasi umum lain seperti bus dan kapal feri yang juga ditunda keberangkatannya sejak pukul 04.00 waktu setempat.

Merebaknya virus ini jelang tahun baru imlek membuat pasar cemas. Sektor transportasi bisa jadi lumpuh, akibat transportasi umum tak berfungsi secara baik karena ada penundaan keberangkatan.

Jika virus ini terus menyebar dengan cepat maka permintaan minyak jadi turun. Hal ini disampaikan oleh Goldman Sachs. “Jika virus terus menyebar secara dramatis maka permintaan minyak mentah dapat turun 260.000 barel per hari (bpd)” kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan, seperti dikabarkan Reuters.

Bank investasi global JPMorgan dalam risetnya mengatakan jika virus ini jadi pandemi seperti SARS pada 2002-2003, maka harga minyak bisa turun. “Kami memperkirakan, harga [minyak] akan tertekan hingga US$ 5 per barel jika krisis ini berkembang menjadi seperti epidemik SARS” tulisnya.

Pasar yang merespons cemas akan merebaknya virus ini di China telah membuat harga minyak mentah kontrak anjlok lebih dari 4% dalam sepekan terakhir.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Finroll.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *