Dolar AS Pamer Kekuatan, Ini Boosternya!
Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk sesi keempat berturut-turut pada pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi di tengah kekhawatiran berkelanjutan atas kemungkinan gagal bayar utang AS dan data ekonomi makro dan pasar tenaga kerja yang optimistis.
Mengutip Antara, Jumat, 26 Mei 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,34 persen menjadi 104,2424 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0722 dari USD1,0750 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2318 dari USD1,2361 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 139,9710 yen Jepang, lebih tinggi dari 139,1400 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9063 franc Swiss dari 0,9051 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3638 dolar Kanada dari 1,3598 dolar Kanada. Dolar AS meningkat menjadi 10,8328 krona Swedia dari 10,7255 krona Swedia.
Anggota parlemen AS meninggalkan Washington untuk liburan panjang akhir pekan pada Kamis tanpa kesepakatan untuk menaikkan plafon utang, tetapi kedua belah pihak hanya terpisah USD70 miliar dengan angka total yang akan lebih dari USD1 triliun, menurut sebuah sumber Reuters.
“Kegagalan mencapai kesepakatan untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada tanggal-X akan menjadi sinyal negatif dari tata kelola yang lebih luas dan kesediaan AS untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu, yang tidak mungkin konsisten dengan peringkat ‘AAA’,” kata Fitch.
Gagal bayar utang positif bagi dolar?
Kepala strategi makro Amerika Utara Standard Chartered Steve Englander mengatakan jika Amerika Serikat akan gagal bayar, itu akan menjadi positif bagi dolar dengan sangat cepat. Moody’s Investor Service percaya dominasi dolar AS dalam perdagangan dan keuangan internasional akan bertahan selama beberapa dekade meskipun ada tantangan baru.
“Bahaya jangka pendek terbesar terhadap posisi dolar berasal dari risiko kesalahan kebijakan yang melemahkan kepercayaan oleh otoritas AS sendiri, seperti gagal bayar utang AS misalnya,” tulis analis Moody’s.
Selain itu, pasar tenaga kerja AS terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan karena permohonan tunjangan pengangguran untuk pertama kali mengalahkan ekspektasi pasar untuk minggu kedua berturut-turut.
Sumber : medcom.id
Gambar : BeritaSatu.com