Harga Emas Mentereng di Tengah Pelemahan Dolar AS
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh dolar AS yang melemah setelah Tiongkok akan membatalkan aturan karantina covid-19 untuk wisatawan yang masuk, langkah besar dalam pembukaan kembali perbatasannya.
Dikutip dari Antara, Rabu, 28 Desember 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange bertambah USD18,90 atau 1,05 persen menjadi USD1.823,10 per ons, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD1.841,90 dan terendah di USD1.808,00.
Emas berjangka terangkat USD8,90 atau 0,5 persen menjadi USD1.804,20 pada Jumat, 23 Desember 2022, setelah anjlok USD30,10 atau 1,65 persen menjadi USD1.795,30 pada Kamis, 22 Desember 2022, dan tidak berubah di USD1.825,40 pada Rabu, 21 Desember 2022.
Bursa Comex ditutup pada Senin, 26 Desember 2022 untuk hari libur Natal. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,17 persen menjadi 104,1510 pada pukul 15.00 waktu setempat (2000 GMT). Indeks dolar AS telah jatuh 7,0 persen sejak awal kuartal keempat.
Diketahui, Tiongkok telah melonggarkan pembatasan covid-19, meningkatkan harapan untuk meningkatkan ekonominya. Investor menganggap ini sebagai sinyal bullish untuk emas, karena permintaan fisik untuk emas dapat meningkat.
Negeri Tirai Bambu tersebut akan berhenti mewajibkan wisatawan yang masuk untuk melakukan karantina pada saat kedatangan mulai 8 Januari, bahkan ketika kasus covid melonjak. Pada saat yang sama, Beijing menurunkan peraturan untuk menangani kasus covid menjadi Kategori B yang tidak terlalu ketat dari Kategori A tingkat atas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 29,7 sen atau 1,24 persen menjadi USD24,217 per ons. Platinum untuk pengiriman April terangkat USD0,1 atau 0,01 persen menjadi USD1.032,70 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Market Bisnis