Lanjutkan Kejatuhan, Harga Emas Dunia Merosot 0,73%
Harga emas dunia merosot lebih lanjut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Angka ini memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut menjadi berada di bawah level dukungan penting USD1.780 tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, jatuh USD13 atau 0,73 persen menjadi USD1.776,70 per ounce, menambah penurunan 1,40 persen dalam dua sesi sebelumnya.
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, Federal Reserve (Fed) merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), menunjukkan Federal Reserve percaya sikap kebijakan yang lebih ketat diperlukan untuk memenuhi mandat ganda pengendalian inflasi dan meningkatkan lapangan kerja.
Harga emas melihat dukungan akhir setelah Federal Reserve mengatakan dalam risalah pertemuan Juli, kenaikan suku bunga AS dapat melambat di beberapa titik jika inflasi terus mundur dari tertinggi empat dekade yang terlihat awal tahun ini.
“Beberapa peserta mengindikasikan, begitu suku bunga kebijakan telah mencapai tingkat yang cukup ketat, kemungkinan akan tepat untuk mempertahankan tingkat itu untuk beberapa waktu,” kata The Fed dalam risalah pertemuan 26-27 Juli, merujuk pada peserta dari pembuat kebijakan FOMC dikutip dari Antara, Kamis, 18 Agustus 2022.
Banyak pejabat Federal Reserve juga khawatir tentang pengetatan yang berlebihan dengan risalah pertemuan mengatakan bahwa anggota FOMC waspada terhadap kenaikan suku bunga yang berlebihan dan merasa kenaikan suku bunga yang melambat mungkin tepat selama kondisi ekonomi yang lebih lemah.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada Juli sebagai akibat dari penurunan harga bensin, lebih baik dari yang diperkirakan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 35,4 sen atau 1,76 persen menjadi USD19,731 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD12 atau 1,29 persen menjadi USD919,30 per ounce.
Sumber : medcom.id
Gambar : VOI