PBB Serukan Pemilu Bebas dan Transparan di Irak
Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Irak (UNAMI) mengharapkan pemilihan umum di Irak akan berlangsung transparan dan bebas dari campur tangan asing. UNAMI berjanji akan bersikap netral dalam pemilu Irak dan memperlakukan semua pihak di negara tersebut secara setara.
Dilansir dari Yeni Safak, Selasa, 5 Oktober 2021, pemilu parlemen Irak akan berlangsung pada 10 Oktober mendatang. UNAMI dikabarkan hendak mengerahkan 877 pengamat internasional dan lokal dalam pemilu tersebut.
“Semua upaya kami adalah untuk memastikan tidak ada keraguan dalam pemilu,” kata Kepala UNAMI, Jeanine Antoinette Plasschaert, dalam konferensi pers di Baghdad.
Sebelumnya, politikus ternama Irak, Muqtada al-Sadr, telah memperingatkan kemungkinan adanya campur tangan asing dalam pemilu. Plasschaert menegaskan UNAMI akan memastikan kejanggalan dalam pemilu Irak di tahun 2018 tidak terulang.
“Merupakan hal penting untuk memastikan pemilu kali ini berbeda dari 2018,” jelas Plasschaert.
Plasschaert menyadari pemilu Irak pada bulan ini tidak akan memicu perubahan radikal. Namun ia meyakini pemilu dapat membantu Irak membentuk sebuah pemerintahan yang dapat membuat perubahan nyata.
Juli lalu, data resmi dari Komisi Pemilihan Irak menunjukkan bahwa 3.249 kandidat yang mewakili 21 koalisi dan 109 partai serta kandidat independen, akan bersaing memperebutkan 329 kursi di parlemen.
Pemilu Irak awalnya dijadwalkan digelar tahun depan, namun sejumlah partai politik sepakat untuk menggelar pemungutan suara lebih awal. Keputusan ini diambil bersama menyusul terjadinya aksi protes massal yang meletus di Irak pada 2019.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id