‘Infeksi’ Covid-19 Picu Kejatuhan Dolar AS
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) merosot tajam di akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Pelemahan terjadi karena keprihatinan pelaku pasar terus meningkat akibat melonjaknya jumlah infeksi virus korona di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Xinhua, Selasa, 28 Juli 2020, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,82 persen menjadi 93,6738. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1749 dari USD1,1635 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,2870 dari USD1,2788 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD0,7141 dibandingkan dengan dari USD0,7094. Dolar AS membeli 105,38 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 106,01 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9203 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9222 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3360 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3422 dolar Kanada.
Greenback berada di bawah tekanan karena para pedagang khawatir lonjakan virus korona di AS akan mengancam pemulihan ekonomi negara itu. “Efek langsung pada konsumen dan produsen AS semuanya telah dibahas secara luas,” kata Analis Commerzbank Ulrich Leuchtmann.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didukung oleh kenaikan kuat pada saham teknologi utama. Namun, para investor masih dihantui oleh kenaikan kasus infeksi covid-19 di AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 114,88 poin atau 0,43 persen menjadi 26.584,77. Sedangkan S&P 500 naik 23,78 poin atau 0,74 persen menjadi 3.239,41. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 173,09 poin atau 1,67 persen menjadi 10.536,27.
Saham raksasa teknologi AS, yang disebut kelompok FAANG yakni Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan teknologi naik 1,61 persen, melampaui yang lainnya.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan indeks S&P AS 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, sekitar 4,27 juta kasus covid-19 dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 147 ribu kematian, pada Senin sore. Sedangkan pasar saham AS menurun dalam sepekan terakhir dengan Dow meluncur 0,8 persen, S&P 500 tenggelam 0,3 persen, dan Nasdaq kehilangan 1,3 persen.
Sumber : medcom.id
Gambar : JawaPos.com