Angka Perkawinan di China Anjlok ke Rekor Terendah Sepanjang Sejarah

Angka pernikahan di China merosot ke level terendah sepanjang sejarah pada 2022, sejak pencatatan dimulai atau sejak 1986.

Media lokal Yicai pada Minggu (11/6) melaporkan hanya ada 6,8 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan pada 2022.

Jumlah ini turun 10,5 persen dari tahun sebelumnya dan lebih dari 49 persen dari puncaknya pada 2013 yang mencapai 13,5 juta orang, demikian menurut data Kementerian Urusan Sipil Beijing.

Alasan utama penurunan statistik ini di antaranya yaitu karena turunnya jumlah orang usia menikah, lalu pasangan yang memutuskan menunda menikah atau memiliki anak, perubahan gaya hidup, serta dampak dari pandemi Covid-19.

Menurut Wakil Direktur Departemen Pemantauan Populasi dan Pengembangan Keluarga Komisi Kesehatan Nasional, Yang Jinrui, generasi Z atau yang lahir setelah tahun 2000 saat ini sudah memasuki usia untuk menikah dan melahirkan.

Namun, gen Z kebanyakan memilih meneruskan pendidikan dan menghadapi tekanan pekerjaan yang lebih besar sehingga waktu untuk menikah dan membangun keluarga kian lambat.

Di China, usia rata-rata pernikahan pertama yaitu 28 pada 2020. Angka ini meningkat lebih dari tiga tahun dibandingkan tahun 2010, menurut Buku Tahunan Sensus Penduduk China 2020.

Ahli populasi dan peneliti khusus pemerintah Provinsi Guangdong, Dong Yuzheng, mengatakan kepada Yicai Global bahwa saat ini semakin banyak anak muda yang memutuskan untuk tetap melajang dan tidak memiliki anak.

Menurutnya, pandangan kaum muda tentang pernikahan telah berubah karena banyak yang tidak lagi melihat ikatan itu, termasuk juga melahirkan, sebagai kewajiban dalam hidup.

Dia menambahkan kekhawatiran mengenai kelanggengan sebuah pernikahan dan tingginya biaya menikah juga membuat kaum muda ‘putus asa’.

Penurunan yang signifikan atas jumlah pernikahan ini sendiri tentu sangat berdampak pada tingkat kelahiran di negara itu.

Menurut data resmi pemerintah, sekitar 9,56 juta bayi lahir di China tahun lalu. Jumlah ini turun 10 persen dari 2021 dan turun di bawah 10 juta untuk pertama kalinya sejak 1950.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *