Rupiah Lanjut Menguat ke Rp14.853 Pagi Ini
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.853 per dolar AS pada Selasa (6/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 37 poin atau 0,25 persen dari posisi sebelumnya.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat dolar Singapura melemah 0,03 persen, yuan China minus 0,2 persen, dan rupee India minus 0,45 persen.
Lalu, peso Filipina melemah 0,04 persen, yen Jepang minus 0,05 persen, dan dolar Hong minus 0,03 persen. Sedangkan, won Korea Selatan menguat 0,45 persen dan baht Thailand stagnan.
Sementara, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi. Poundsterling Inggris melemah 0,02 persen dan dolar Australia minus 0,06 persen.
Di sisi lain, dolar Kanada dan franc Swiss masing-masing menguat 0,04 persen dan euro Eropa stagnan.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah menguat terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan jeda menaikan suku bunganya pada Juni ini membesar.
Ia menjelaskan data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar, seperti data aktivitas sektor jasa dan pesanan pabrik.
Survei CME Fed Watch Tool menunjukkan kenaikan probabilitas bahwa The Fed akan melakukan jeda di Juni ini dari 74,75 persen menjadi 77,1 persen.
“Selain itu, dengan disetujuinya batas atas utang AS, pelaku pasar lagi lagi masuk ke aset berisiko,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, penurunan kenaikan inflasi yang membuat inflasi Indonesia masih di dalam target juga meningkatkan keyakinan pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi RI. Hal ini, kata Ariston, juga mendukung penguatan rupiah.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.850 sampai Rp14.890 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribun Jateng