The Fed Kaji Buat Koin Digital

Federal Reserve sedang mengkaji penerbitan mata uang (koin) digital bank sentral. Selain itu mengkaji berbagai masalah seputar peraturan dan perlindungan untuk pembayaran dan mata uang digital, termasuk biaya dan manfaat potensial dari penerbitan mata uang digital itu.

“Dengan mengubah pembayaran, digitalisasi berpotensi memberikan nilai dan kenyamanan yang lebih besar dengan biaya lebih rendah. Tapi ada risiko,” kata Gubernur Fed Lael Brainard, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 6 Februari 2020.

Dia mengungkap ide untuk menerbitkan mata uang digital ini sebagian dari kekhawatirannya sendiri dan para bankir bank sentral global lainnya tentang kebangkitan sistem pembayaran dan mata uang digital swasta, termasuk proyek mata uang digital Libra Facebook.

“Beberapa pemain baru berada di luar pagar peraturan sistem keuangan, dan mata uang baru mereka dapat menimbulkan tantangan di berbagai bidang seperti keuangan tidak sah, privasi, stabilitas keuangan, dan transmisi kebijakan moneter,” jelasnya.

Bank-bank sentral global sedang memperdebatkan bagaimana mengelola teknologi keuangan digital dan sistem buku besar terdistribusi yang digunakan oleh bitcoin, yang menjanjikan pembayaran hampir instan dengan potensi biaya rendah. The Fed sedang mengembangkan layanan pembayaran dan penyelesaian real-time setiap saat, dan saat ini sedang meninjau 200 surat komentar yang diajukan tentang proyek tersebut.

“The Fed juga melakukan penelitian dan eksperimen terkait dengan teknologi buku besar yang didistribusikan dan potensi penggunaannya untuk mata uang digital, termasuk potensi untuk CBDC (mata uang digital bank sentral),” tambah dia.

Puluhan bank sentral global juga melakukan pekerjaan seperti itu, sebuah studi internasional baru-baru ini menunjukkan Tiongkok selangkah lebih maju terhadap rencana untuk mengeluarkan koin digital.

Di AS, Brainard mengatakan masalah yang perlu dipelajari termasuk apakah mata uang digital akan membuat sistem pembayaran lebih aman atau lebih sederhana, dan apakah itu dapat menimbulkan risiko stabilitas keuangan, termasuk kemungkinan bank runs -kondisi di mana bank tidak memiliki uang yang tersedia untuk memenuhi permintaan uang oleh nasabahnya-, jika uang dihidupkan “dengan satu gesekan” ke dalam mata uang digital bank sentral.

Masalah lain yang perlu dipertimbangkan termasuk privasi dan perlindungan dari penipuan, dan bahkan apakah koin akan dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.

“Di Amerika Serikat tidak kurang dari ekonomi utama lainnya, sektor publik perlu terlibat secara aktif dengan sektor swasta dan komunitas peneliti untuk mempertimbangkan apakah pagar pengaman baru perlu dibentuk, apakah perimeter peraturan yang ada perlu digambar ulang, dan apakah suatu CBDC akan memberikan manfaat penting pada jaringan,” ujarnya.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *