Produser Bongkar Strategi Basri & Salma Tembus Cannes Film Festival

Basri & Salma in a Never-Ending Comedy mencetak sejarah sebagai film pendek Indonesia pertama yang berkompetisi di Cannes Film Festival. Capaian itu diraih tak hanya berkat kualitas film, tapi juga strategi jitu saat melakukan pendaftaran.

Produser John Badalu membeberkan bahwa momentum merupakan salah satu aspek yang perlu dicermati ketika mendaftarkan film ke festival.

“Soal strategi festival ini karena aku bekerja di festival film, jadi kurang lebih tahu timing yang tepat,” kata John Badalu saat konferensi pers secara virtual, Kamis (27/4).

“Misalnya Cannes di bulan Mei, deadline mereka di Maret. Kita masuknya jangan terlalu cepat pada saat dibuka, jangan terlalu last minute juga di hari terakhir submit,” lanjutnya.

Badalu kemudian menerangkan bahwa para juri atau programmer biasanya lebih berkonsentrasi melakukan kurasi di pertengahan masa pendaftaran.

Pasalnya, programmer cenderung kewalahan saat awal dan akhir masa pendaftaran karena peserta banyak yang mendaftar pada waktu tersebut. Ia pun memanfaatkan celah itu dengan mendaftarkan Basri & Salma di pertengahan masa pendaftaran.

“Kalau di awal kan langsung diserbu, begitu hari pertama banyak orang yang kirim. Jadi programmer kewalahan nonton,” tutur Badalu.

“Kalau di akhir tiba-tiba 200 film masuk, programmer juga kelimpungan. Jadi, kami berusaha di tengah-tengah,” lanjutnya. “Itu semacam salah satu strategi yang kami lakukan untuk film Basri dan Salma ini.”

Strategi itu pun berbuah manis karena Basri & Salma terpilih bersama 10 film lain dari berbagai negara dalam kategori The Short Films Competition.

Film-film tersebut berjudul La Perra (Kolombia dan Prancis), As It Was (Polandia dan Ukraina), Tits (Norwegia), 27 (Prancis dan Hungaria), hingga Le Sexe de Ma Mere (Prancis).

Kemudian, Aunque es de Novhe (Spanyol dan Prancis), Poof (Amerika Serikat), Nada de Todo Esto (Argentina dan Spanyol), Wild Summon (Inggris), dan Far (Islandia) juga terpilih dalam kategori tersebut.

Mereka akan bersaing untuk mendapatkan penghargaan The Short Film Palme d’Or. Pengumuman pemenang akan diumumkan di upacara penutupan Cannes Film Festival 2023 pada 27 Mei mendatang.

Basri & Salma in a Never-Ending Comedy berkisah tentang Basri (Arham Rizky Saputra) dan Salma (Rezky Chiki), pasangan suami istri yang bekerja sebagai tukang odong-odong.

Pasangan itu telah menikah selama lima tahun, tapi belum juga dikaruniai anak. Situasi itu pun membuat mereka mendapat tekanan dari keluarga besar.

Tekanan hingga berbagai pertanyaan dari sanak saudara itu pun memicu mereka mengungkap rahasia besar di balik alasan Basri dan Salma belum dikaruniai anak.

Basri & Salma in a Never-Ending Comedy digarap oleh Khozy Rizal, sutradara yang dikenal lewat Makassar is a City for Football Fans (2021) dan Ride to Nowhere (2022).

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *