WHO: Lebih dari 18 Ribu Kasus Cacar Monyet Dilaporkan Secara Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut lebih dari 18.000 kasus cacar monyet dilaporkan secara global. Sebagian besar kasus itu tercatat di Eropa.

“WHO mencatat 70 persen kasus di Eropa, 25 persen di Amerika dan 10 persen memerlukan rawat inap,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, seperti dikutip AFP, Kamis 28 Juli 2022.

Tedros menambahkan, lebih dari 18.000 kasus cacar monyet dan lima kematian telah dicatat di 78 negara. Sekitar 10 persen dari kasus memerlukan rawat inap untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit ini.

“Ini adalah wabah yang dapat dihentikan jika negara, komunitas, dan individu memberi tahu diri mereka sendiri, mengambil risiko dengan serius, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan,” katanya.

WHO menyatakan wabah cacar monyet yang sedang berlangsung sebagai darurat kesehatan global Sabtu lalu.

“Meskipun 98 persen kasus sejauh ini di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, siapa pun yang terpapar bisa terkena cacar monyet. Itulah sebabnya WHO merekomendasikan agar negara-negara mengambil tindakan untuk mengurangi risiko penularan ke kelompok rentan lainnya, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan mereka yang mengalami imunosupresi,” ujar Tedros.

Dia memperingatkan bahwa stigma dan diskriminasi “bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun dan dapat memicu wabah cacar monyet.”

“Seperti yang telah kita lihat dengan covid-19, informasi yang salah dan disinformasi dapat menyebar dengan cepat secara online. Jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, dan organisasi berita untuk bekerja sama dengan kami untuk mencegah dan melawan informasi berbahaya,” katanya.

Selain penularan melalui aktivitas seksual, cacar monyet dapat menyebar di rumah tangga melalui kontak dekat antar manusia, seperti berpelukan dan berciuman, serta handuk atau tempat tidur yang terkontaminasi.

Tedros mengatakan WHO merekomendasikan vaksinasi yang ditargetkan untuk mereka yang terpajan pada seseorang dengan cacar monyet dan orang lain yang berisiko tinggi terpapar, seperti beberapa pekerja laboratorium dan mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

“Saat ini, kami tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet,” katanya.

Menurut WHO, satu vaksin cacar, MVA-BN, telah disetujui di Kanada, AS, dan Uni Eropa untuk digunakan melawan cacar monyet. Dua vaksin lain, LC16 dan ACAM2000, juga sedang dipertimbangkan.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *