Demo Anti-Vaksinasi di Ottawa, Wali Kota Tetapkan Status Darurat

Pihak berwenang Kanada menetapkan status darurat menyusul aksi protes soal mandat vaksin yang berlangsung selama dua pekan.
Wali Kota Ottawa, Jim Watson, mendeklarasikan status darurat usai ibu kota negara itu menjadi titik fokus protes “Konvoi Kebebasan.”

“Mendeklarasikan status darurat melihat situasi yang berbahaya, dan mengancam keselamatan, dan keamanan penduduk saat demonstrasi berlangsung,” ujar Watson dalam pernyataan resmi dikutip CNN.

Ia lalu berujar,”(langkah ini) perlu dukungan dari lembaga lain dan semua tingkat di pemerintahan.”

Protes itu bermula dari keberatan penduduk soal mandat vaksinasi yang mengharuskan mereka disuntik lengkap, dan mematuhi tes serta persyaratan karantina.

Namun, para pengunjuk rasa itu bergabung dan memperluas tuntutan mereka seperti pemakaian masker, penguncian wilayah, pembatasan pertemuan dan upaya pencegahan Covid-19 lain.

“Seluruh tuntutan tak cuma soal vaksin, sekarang soal semua masalah,” kata salah satu pedemo, James MacDonald.

Banyak orang mengibarkan bendera di depan gedung parlemen di atas truk hingga kemarin, Minggu (6/2). Di hari itu, penutupan jalan dan barikade masih diberlakukan di sebagian besar Ottawa.

Para aksi massa tersebut memblokir jalan dan menghentikan truk yang melintas. Tindakan itu dianggap mengganggu penduduk dan sejumlah bisnis di Ottawa.

Setidaknya, tujuh orang yang dianggap melakukan onar di aksi itu ditangkap kepolisian Kanada pada Minggu (6/2). Di hari sebelumnya, sebanyak 462 orang dilaporkan juga ditangkap aparat.

“(Para pedemo) itu menunjukkan perilaku yang sangat mengganggu dan melanggar hukum. (mereka) memicu risiko keselamatan publik dan tekanan yang tidak bisa diterima,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Menurut kepolisian Ottawa, para pengunjuk rasa membunyikan klakson yang berlebihan, mengemudi dengan cara yang salah tak memakai sabuk pengaman, membawa alkohol, dan SIM yang tidak sesuai jenis kendaraan yang dikendarai.

Polisi juga menyita beberapa kendaraan dan bahan bakar.

“Siapapun yang ketahuan membawa bahan bakar ke truk selama demonstrasi di zona merah bisa ditangkap dan didakwa,” kata polisi.

Mayoritas bisnis di pusat kota Ottawa pun akhirnya tutup selama sepekan lebih. Para pengusaha itu lalu mengadu ke pemerintah kota menghadapi kesulitan ekonomi imbas aksi tersebut.

Beberapa pedemo juga terus bersikeras tetap di lokasi tersebut sampai pemerintah mengubah kebijakan yang sudah dibuat.

Aksi protes itu juga terjadi di sejumlah kota di Kanada. Di antaranya di Vancouver, Toronto, Quebec, dan Winnipeg.

Di Vancouver lima orang ditangkap usai polisi menerima laporan soal pelemparan batu dan telur, perusakan mobil dan paku yang ditebar di jalan.

Di Toronto, ribuan orang turun ke jalan pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, di Quebec, ribuan peserta dan ratusan truk menghalangi jalan saat penduduk mencoba menikmati karnaval musim dingin.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *