Konsumsi Masyarakat Pendapatan Atas Mulai Pulih
Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan konsumsi masyarakat berpendapatan atas mulai membaik meski frekuensinya belum setinggi konsumsi masyarakat kelompok menengah ke bawah.
Indeks nilai belanja kelompok higher income saat ini berada di level 99,6, sedikit lebih tinggi dari masa sebelum PSBB III yakni 96,8. Namun, belum sampai pada posisi pra pandemi.
“Data terakhir menunjukkan belanja sudah hampir kembali ke posisi pra pandemi. Tapi memang masih belum tinggi kalau kita bandingkan dengan kelompok menengah ke bawah, dua minggu ini kami khawatirkan kalau kasus covid-19 meningkat lagi,” ujarnya, Rabu (19/5).
Teguh juga melihat perkembangan belanja masyarakat yang didorong oleh faktor musiman Ramadan dan Idulfitri. Bahkan nilainya lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi.
“Tiga atau bahkan lima minggu terakhir ada pemulihan belanja yang sangat solid 20-30 persen di atas pra pandemi, salah satunya belanja karena faktor Ramadan sampai menjelang Idulfitri,” jelasnya.
Belanja masyarakat di sejumlah provinsi di Pulau Jawa juga sudah mulai pulih kecuali Yogyakarta dan Bali. Hal ini karena perekonomian dua daerah tersebut lebih banyak ditopang oleh sektor pariwisata.
“Yang agak mengkhawatirkan sebenarnya adalah Bali karena hingga awal Mei belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Kalau dilihat indeks belanjanya itu masih di level 39,1 persen kalau dibandingkan Januari 2020,” jelasnya.
Di sisi lain, pelarangan mudik yang dilakukan pemerintah pada 6-17 Mei lalu tampaknya tidak mengurangi pergerakan penduduk. Data Facebook mobility menunjukkan bahwa proporsi penduduk yang tetap tinggal di tempat yang sama cenderung menurun, terutama menjelang Idulfitri.
“Kecenderungannya penduduk yang tinggal di tempat selama Ramadan dan mudik itu berkurang artinya banyak yang keluar kota dan ini menunjukkan mobilitas tetap berjalan,” pungkas Teguh.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com