Harga Minyak Naik sih, tapi kok Tipis yah?
Harga minyak naik tipis setelah sejak akhir pekan lalu terkoreksi. Penurunan stok minyak Amerika Serikat (AS) juga ikut mendorong kenaikan harga si emas hitam.
Pada Kamis (24/12/2020) pukul 09:00 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,18% ke US$ 51,29/barel. Sedangkan yang jenis light sweet bertambah 0,21% menjadi US$ 48,22/barel.
Dini hari tadi waktu Indonesia, harga minyak sempat naik tajam di mana brent melesat 2,2% dan light sweet melejit 2,3%. Namun seiring perjalanan, kenaikan itu tergerus dan kini sudah jauh di bawah 1%.
Investor mulai ‘menyerok’ minyak karena harganya cenderung turun sejak akhir pekan lalu. Dalam sepekan terakhir, harga brent terpangkas 0,56% dan light sweet berkurang 0,43%. Aksi beli membuat harga minyak terangkat.
Selain itu, pasar juga berekspektasi bahwa ke depan pasokan minyak bakal berkurang. Ini disebabkan penurunan stok minyak AS. Pada pekan yang berakhir 18 Desember 2020, inventori minyak Negeri Paman Sam turun 562.000 barel menjadi 499,5 juta barel.
Negeri Paman Sam adalah produsen minyak terbesar dunia. Tahun lalu, produksi minyak AS mencapai rata-rata 19,47 juta barel/hari atau 19% dari total produksi dunia. Jadi, ketika pasokan minyak dari AS berkurang maka dampaknya akan sangat terasa mengingat porsinya yang signifikan.
Kemudian, investor juga meyakini bahwa prospek permintaan minyak akan membaik. Dengan ekonomi yang berangsur normal dengan kehadiran vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disase-2019/Covid-19), ada harapan permintaan energi bakal kembali normal.
Tanda-tanda perbaikan ekonomi memang mulai terlihat. Pada pekan yang berakhir 19 Desember 2020, jumlah klaim tunjangan pengangguran di AS berkurang 89.000 menjadi 803.000. Jauh lebih rendah ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 885.000.
Bahkan sektor penerbangan, yang sangat terpukul akibat pandemi, mulai bangkit. Di AS, American Airlines akan kembali memanggil karyawan yang sempat dirumahkan.
“Gaji karyawan akan segera dipulihkan. Karyawan akan dipanggil kembali secara bertahap,” ungkap memo American Airlines kepada para karyawan yang ditandatangani oleh CEO Doug Parker dan Presiden Robert Isom.
Harapan akan aktivitas dan mobilitas masyarakat yang kembali normal membawa persepsi bahwa permintaan energi akan meningkat. Ke depan, kemungkinan besar kenaikan harga minyak akan berlanjut.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Economy Okezone