Pound Sterling Stabil, Dolar AS Minim Sentimen Positif

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau turun tipis pada perdagangan pagi ini, Kamis (24/10/2019), seiring dengan stabilnya pergerakan nilai tukar pound sterling Inggris saat investor menantikan perkembangan terbaru soal Brexit.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, melandai 0,047 poin atau 0,05 persen ke level 97,444 pada pukul 08.27 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (23/10), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,491 dengan koreksi 0,035 poin atau 0,04 persen.

Sementara itu, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS terpantau lanjut naik 0,03 persen ke level US$1.2916 pada pukul 08.38 WIB, setelah berakhir menguat 0,31 persen di level 1,2912 pada Rabu (23/10).

Dilansir dari Reuters, nilai tukar pound sterling mempertahankan momentum penguatannya setelah Parlemen Inggris memilih untuk mendukung kesepakatan Brexit meskipun menolak proses legislasinya dengan jadwal waktu yang ketat.

Sementara itu, anggota-anggota Uni Eropa menunda untuk memutuskan apakah akan memberikan masa perpanjangan selama tiga bulan atas batas waktu Brexit pada 31 Oktober.

Nilai tukar pound sterling telah menguat sekitar 6 persen dalam perdagangan yang fluktuatif selama dua pekan terakhir di tengah proses kesepakatan mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) antara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Uni Eropa.

“Nilai tukar pound sterling tetap menjadi pusat fokus untuk pasar valas. Sepertinya pedagang menimbang-nimbang tindakan parlemen saat ini versus Brexit yang tampaknya tak terhindarkan,” ujar Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets, Sydney.

“Dengan negosiasi perdagangan (AS-China) yang saat ini tidak menjadi pemberitaan utama, sepertinya tidak banyak hal yang memacu dolar AS,” tambahnya.

Sebelumnya, komentar-komentar positif dari para pemimpin AS dan China tentang kemajuan negosiasi gencatan senjata dalam sengketa perdagangan kedua negara mampu menyokong pergerakan mata uang yang terekspos dengan isu ini.

Di sisi lain, tetap ada kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Raksasa teknologi AS Texas Instruments membukukan prospek laba yang mengecewakan pada Selasa (22/10), disusul oleh tanda-tanda perlambatan di divisi komputasi awan Microsoft Corp.

 

 

 

 

Sumber : bisnis.com
Gambar : iNews

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *