Pelan tapi Pasti, Harga Emas Terus Mendaki

Harga emas dunia terus menunjukkan tanda-tanda penguatan meskipun terbatas. Sinyal resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali mencuat setelah data produksi industri terkonstraksi pada September dan Dolar AS yang sedang melemah jadi pemicunya.

Harga emas dunia di pasar spot kembali mendekati level psikologis US$ 1.500/troy ons. Pada pukul 08.10 WIB pagi ini, harga emas di perdagangkan di level US$ 1.492,45/troy ons atau naik tipis 0,05%.

Walau ketegangan AS-China memang mulai kendor tapi berbagai rilis data ekonomi Negeri Paman Sam yang menunjukkan adanya kontraksi jadi pemicu kekhawatiran para investor sehingga mereka kembali ke aset safe haven ini.

Beberapa waktu lalu rilis data penjualan ritel Amerika Serikat secara tak terduga mengalami kontraksi 0,3% di bulan September. Penurunan penjualan ritel bulan September dipicu oleh pemangkasan pembelian kendaraan bermotor dan pembelian online masyarakat AS.

Kemarin (17/10/2019) data industrial production AS di rilis. Hasilnya tak jauh beda dengan data penjualan ritel. Secara year on year, produksi industri AS bulan September mengalami penurunan 0,1% sedangkan secara month on month mengalami penurunan 0,4%. Ini adalah kali pertama penurunan aktivitas industri AS sejak November 2016.

Tak jauh berbeda, data produksi manufaktur AS bulan September juga mengalami kontraksi sebesar 0,9% di banding periode yang sama tahun lalu. Turun lebih dalam dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,4%. Ini merupakan penurunan yang ketiga kalinya secara bulanan sejak Juli tahun ini dan merupakan penurunan terdalam sejak Agustus 2016.

Selain itu indeks dolar Amerika Serikat yang menunjukkan posisi dolar greenback di depan enam mata uang negara lain juga lagi melemah. Ini tentu jadi momentum yang pas buat beli emas, lantaran si logam mulia jadi lebih murah buat pemegang mata uang asing karena dibanderol dalam dolar AS.

Namun bagaimanapun juga, harga emas belum bisa naik signifikan seperti yang sudah-sudah karena masih ada peluang AS-China kembali rujuk. Presiden AS Donald Trump akan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam forum APEC pertengahan November mendatang untuk menandatangani kesepakatan.

Sebelum itu terjadi perwakilan AS yang diwakili oleh sekretaris kementerian keuangan AS dan perwakilan dagang AS Stephen Mnuchin dan Robert Ligjtizer akan menemui Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk mendetailkan kesepakatan parsial dagang yang disetujui pekan kemarin.

Sejauh ini tarif yang akan dikenakan AS ke China yang berlaku pada 15 Oktober memang ditunda dan China juga mengklaim telah membeli produk pertanian dari AS seperti kedelai, daging babi, gandum serta sorgum pada tahun ini. China tetap berharap AS membatalkan semua tarif yang dikenakan AS atas produk China untuk mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung kurang lebih 15 bulan ini.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Finroll.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *