Eropa akan Balas Tarif AS, Ekonomi Dunia Makin Suram

Perselisihan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa semakin meningkat, dan menyebabkan bahaya bagi hubungan perdagangan terbesar dunia itu.

Hal itu bermula dari pemberlakuan tarif oleh pemerintahan AS melalui Presiden Donald Trump terhadap barang-barang UE senilai US $ 7,5 miliar, produk yang dikenakan tarif seperti keju dan anggur.

Uni Eropa lalau memberitahu bahwa mereka akan membalas tindakan AS tersebut. Ini membuat khawatir sejumlah orang, pasalnya pembalasan tarif tersebut dapat menyebabkan mobil Eropa terkena pajak tinggi di AS.

“Langkah ini memicu kekhawatiran akan putaran baru peningkatan perang tarif,” kata Alex Kuptsikevich, seorang analis keuangan dengan broker FxPro.

“Pengenalan tarif dan ketakutan akan langkah-langkah dapat semakin menekan sentimen bisnis yang sudah berada di level terendah selama bertahun-tahun,” sebagaimana dilansir dari abcnews, Jumat (04/10/2019).

Tarif baru yang dikenakan pemerintahan Trump menargetkan Airbus. Selain itu juga menargetkan banyak produk khas Eropa seperti zaitun, wiski, anggur, keju, dan yogurt. Tarif akan mulai berlaku 18 Oktober, dan dikenakan pajak 10% untuk pesawat UE, juga 25% untuk yang lainnya.

Sebelumnya, AS mendapat lampu hijau dari Organisasi Perdagangan Dunia (Wolrd Trade Organization/WTO) dalam kasus yang melibatkan subsidi ilegal UE untuk pembuat pesawat Airbus.

Tetapi UE berharap kasus serupa terkait subsidi AS bagi Boeing dapat menjadi pegangan, dengan putusan yang akan jatuh tempo dalam beberapa bulan mendatang.

“Jika AS melalukan tindakan balasan, itu akan mendorong Uni Eropa ke dalam situasi di mana kita harus melakukan hal yang sama,” kata juru bicara Komisi Eropa Daniel Rosario, menggemakan pandangan gelap yang diungkapkan oleh banyak pemerintah Uni Eropa.

“Ini adalah langkah yang pertama dan terutama akan mengenai konsumen dan perusahaan AS, juga akan membuat upaya menuju penyelesaian yang dinegosiasikan menjadi lebih rumit,” katanya.

Sekelompok importir alkohol Amerika, grosir dan distributor merilis surat terbuka yang mendesak agar tarif diakhiri. Mereka mengatakan tarif wiski Scotch, minuman dan anggur akan memengaruhi hampir US $ 3,4 miliar dalam impor, dan menelan biaya 13.000 pekerjaan di AS, termasuk pengemudi truk dan bartender.

Secara lebih luas, tarif menambah ketidakpastian bagi ekonomi global, yang telah terpukul sangat keras oleh perselisihan AS dengan China terkait perdagangan dan teknologi.

Ekonomi AS dan Eropa terintegrasi lebih erat daripada AS dan China, dengan perusahaan-perusahaan berinvestasi besar di lintas perbatasan, sehingga potensi kerusakan akibat eskalasi dapat mengecilkan perselisihan dengan China.

“Jika itu tidak mengakibatkan perang dagang yang lebih luas, semua orang akan mengabaikan hal ini dan mengatakan itu hanya bisnis seperti biasa di bawah aturan WTO,” kata Edward Alden, rekan senior di Dewan Hubungan Luar Negeri. “Dalam konteks saat ini, akan sulit untuk ditampung. Orang-orang Eropa merasa ekonomi mereka sedang diserang oleh pemerintahan Trump. ”

UE tidak diizinkan membalas atas sanksi AS yang disetujui oleh WTO. Tetapi blok perdagangan 28-negara telah menunjukkan kesediaan memperluas aturan untuk menanggapi kebijakan perdagangan agresif Trump.

Sebagai contoh, tahun lalu Trump mengenakan tarif baja dan aluminium dari UE dan negara-negara lain, mengklaim mereka adalah ancaman terhadap keamanan nasional AS.

WTO memberikan kesempatan yang luas bagi negara-negara untuk memutuskan kepentingan keamanan nasional mereka sendiri, sehingga langkah Trump tampaknya berhasil dengan monitor perdagangan yang berbasis di Geneva. Tetapi Uni Eropa membalas dengan tarif pembalasan atas produk AS.

Meningkatnya ketidakpastian atas salah satu jalur perdagangan ekonomi tertua dan terbesar itu akan semakin memperparah prospek bagi para importir, eksportir dan produsen di kedua sisi Atlantik.

Bob Bauer, presiden Asosiasi Industri Makanan di New Jersey, yang mewakili sekitar 1.000 importir dan eksportir makanan di seluruh dunia, mengatakan para anggotanya marah karena makanan menjadi sasaran perselisihan mengenai subsidi pesawat.

“Kami akan membayar sehingga Boeing dan Airbus dapat terus menerima subsidi ini,” kata Bauer, menambahkan bahwa banyak importir makanan seperti usaha kecil milik keluarga yang tidak dapat menerima tarif 25%.

‘Kepala Federasi Industri Makanan dan Minuman Spanyol, Mauricio García de Quevedo, mengatakan tarif AS yang baru akan mempersulit perusahaan yang diwakilinya untuk bersaing secara internasional. Dan itu akan berkontribusi pada hilangnya pekerjaan, katanya.

Amerika Serikat adalah klien makanan dan minuman terbesar kedua sektor Spanyol setelah Uni Eropa, menurut federasi. Sektor ini mengekspor US $ 1,9 miliar (1,7 miliar euro) tahun lalu.

Federasi Eksportir Anggur dan Soda Prancis juga menyesalkan keputusan AS.

Di Jerman, yang memiliki ekonomi terbesar di Eropa dan sangat berfokus pada ekspor, Federasi Industri Jerman mengatakan AS menggunakan putusan WTO untuk mengintensifkan sengketa perdagangan.

“Ada risiko bahwa banyak industri di kedua sisi Atlantik akan menemukan diri mereka dalam situasi tidak ada pemenang,” kata ketua federasi Joachim Lang.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Citra Indonesia

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *