Harga Emas Dunia Tertekan Usai Plafon Utang AS Disepakati
Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena kesepakatan tentatif berhasil disegel selama akhir pekan untuk menangguhkan plafon utang AS. Hal itu ditambah dengan kegelisahan di sekitar suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama membebani daya tarik logam non-yielding.
Mengutip The Business Times, Selasa, 30 Mei 2023, emas spot turun 0,3 persen menjadi USD1.941,45 per ons pada pukul 00.59 GMT, melayang di dekat posisi terendah dua bulan yang dicapai pada Jumat waktu setempat. Emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi USD1.940,70.
Dolar naik tipis 0,1 persen, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Presiden AS Joe Biden mengaku telah menyelesaikan kesepakatan anggaran dengan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk menangguhkan plafon utang USD31,4 triliun hingga 1 Januari 2025 dan kesepakatan tersebut siap untuk diajukan ke Kongres untuk pemungutan suara.
Data Jumat waktu setempat menunjukkan belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada April, meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua, dan inflasi meningkat.
Laporan tersebut meningkatkan kemungkinan kenaikan 25 basis poin oleh bank sentral AS pada Juni menjadi 64,2 persen dan suku bunga tetap di sana selama sisa tahun ini, menurut alat CME FedWatch.
Emas tidak disukai saat suku bunga naik
Emas, yang tidak menawarkan imbal hasil sendiri, cenderung tidak disukai investor ketika suku bunga naik. Saham Asia dan saham berjangka AS naik pada Senin waktu setempat karena kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang Pemerintah AS mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan dan kecemasan bagi investor.
Sedangkan perak spot turun 0,3 persen menjadi USD23,25 per ons, platinum turun tipis 0,2 persen menjadi USD1.020,11, sementara paladium naik 0,3 persen menjadi USD1.427,39. Pasar AS ditutup pada Senin waktu setempat untuk liburan Memorial Day.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id