Dolar AS Keok, Harga Emas Dunia Kembali Bersinar Nih

Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah menjelang rilis data inflasi AS. Harga logam kuning ini telah bertengger di atas USD2.000 untuk perdagangan sesi keenam berturut-turut.

Dikutip dari Antara, Rabu, 12 April 2023, kontrak emas paling aktif pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD15,20 atau 0,76 persen menjadi USD2.019 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD2.022,50 dan terendah di USD2.003,70.

Dolar AS jatuh pada Selasa, 11 April 2023, karena investor menunggu data inflasi untuk tanda-tanda lebih lanjut apakah tekanan harga surut, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,26 persen menjadi 102,20.

Indeks harga konsumen Tiongkok, dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada Selasa, 11 April 2023, naik 0,7 persen secara tahun ke tahun pada Maret, laju paling lambat sejak September 2021 dan lebih lemah dari kenaikan 1,0 persen pada Februari 2023.

Sementara itu, Indeks Optimisme Usaha Kecil National Federation of Independent Business (NFIB) AS turun 0,8 poin pada Maret menjadi 90,1, menandai bulan ke-15 berturut-turut di bawah rata-rata 49 tahun sebesar 98.

Investor sedang menunggu rilis indeks harga konsumen AS untuk Maret, yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pada pertemuan 2-3 Mei, sebelum berhenti pada Juni.

Pasar juga memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada akhir tahun karena perkiraan resesi, meskipun pejabat Fed telah menekankan perlunya mempertahankan suku bunga tinggi untuk menurunkan inflasi.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 27,40 sen atau 1,10 persen, menjadi USD25,186 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah USD2,20 atau 0,22 persen menjadi USD1.005,10 per ounce.

Sumber : medcom.id
Gambar : Suara.com