Rupiah Perkasa ke Rp15.227 per Dolar AS usai Yield Obligasi AS Turun
Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.227 per dolar AS pada Jumat (13/1) pagi. Mata uang Garuda menguat 111 poin atau 0,72 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,22 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen, peso Filipina menguat 0,69 persen, won Korea Selatan menguat 0,67 persen, dan yuan China menguat 0,09 persen.
Dolar Singapura juga menguat 0,21 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara mata uang utama negara maju mayoritas berada di merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,05 persen, poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dan franc Swiss melemah 0,11 persen.
Lalu, dolar Australia juga melemah 0,07 persen, dan dolar Kanada melemah 0,16 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pagi ini disebabkan oleh melemahnya dolar AS dan imbal hasil obligasi AS setelah data inflasi AS yang menunjukkan penurunan.
“Dari internal, revisi PP No. 1 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor masih akan terus memberikan sentimen positif pada rupiah,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.200 – Rp15.400 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia