Dolar AS Terkoreksi Setelah Fed Naikkan Suku Bunga 50 Bps
Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Ini menyusul empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 basis poin pada pertemuan sebelumnya dalam upaya untuk meredam inflasi.
Peningkatan terbaru mengangkat kisaran target untuk suku bunga dana federal menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen, level tertinggi dalam 15 tahun. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,21 persen menjadi 103,7700 di akhir perdagangan New York.
Euro naik menjadi USD1,0669 dari USD1,0639 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2400 dari USD1,2374 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 135,34 yen Jepang, lebih rendah daripada 135,49 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9244 franc Swiss dari 0,9287 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3551 dolar Kanada dari 1,3557 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,1902 krona Swedia dari 10,2114 krona Swedia.
Greenback berbalik arah dan mundur ketika Ketua Fed Jerome Powell mengajukan pertanyaan. The Fed memproyeksikan setidaknya 75 basis poin tambahan kenaikan biaya pinjaman di akhir tahun 2023 serta peningkatan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang hampir terhenti.
Menjelang pertemuan Fed, data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan telah membuat beberapa investor berharap Powell akan mengambil nada yang lebih dovish pada konferensi pers pada Rabu, 14 Desember 2022
Namun, Powell mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang pemotongan suku bunga bank sentral AS dan fokus Fed adalah pada pengaturan kebijakan yang akan mengembalikan inflasi ke target 2,0 persen dari waktu ke waktu.
“Ini adalah rangkaian komunikasi yang lebih hawkish daripada yang diharapkan pasar. Pembuat kebijakan memupus harapan untuk pelonggaran berkelanjutan dalam kondisi keuangan dengan mempertahankan bahasa sebelumnya yang mengatakan bahwa ‘peningkatan berkelanjutan’ akan diperlukan untuk menempatkan kebijakan pada pijakan yang cukup ketat,” kata Kepala Strategi Pasar di Corpay Karl Schamotta.
Sumber : medcom.id
Gambar : Investasi Kontan