The Fabelmans Banjir Pujian Kritikus Hingga Raih Skor 93 Persen
The Fabelmans kebanjiran pujian kritikus dan diklaim menjadi salah satu film karya sutradara legendaris Steven Spielberg yang paling memuaskan.
Pada laman agregator Rotten Tomatoes, Kamis (24/11), The Fabelmans berhasil memperoleh skor 93 persen untuk tomatometer. Capaian itu berasal dari 170 ulasan kritikus film dari berbagai media kenamaan di seluruh dunia.
Mayoritas kritikus menilai bahwa The Fabelmans berhasil merangkum kisah menyentuh dari adaptasi lepas masa remaja seorang Spielberg hingga menjadi sutradara.
“Ini merupakan kisah dari waktu ke waktu yang sangat pribadi dari salah satu talenta terbesar di dunia perfilman, dan menghasilkan sebuah film yang menyuguhkan momen-momen indah meskipun tersaji dalam narasi yang agak ke mana-mana,” tulis Brian Lowry dari CNN.
“The Fabelmans telah melakukan semuanya, dengan semangat ekspansif dan kombinasi antara kejujuran dan sentimen klasik khas Spielbergian,” tulis Ann Hornaday dari Washington Post.
Beberapa kritikus memang menyoroti durasi panjang The Fabelmans yang mencapai 150 menit, sehingga terasa membosankan di beberapa momen. Namun menurut sejumlah kritikus, hal tersebut bukan sebuah hambatan. Bahkan beberapa ada yang memuji setinggi langit.
“Di satu waktu, The Fabelmans terasa seperti sesi maraton yang dilakukan di sofa terapi, tapi itu bukanlah kritik sesungguhnya. Film ini kaya akan humor orang Yahudi yang tajam, penuh keeksentrikan, dan kesepakatan antara remaja yang luar biasa,” tulis Tom Charity dari Times UK.
“Salah satu film terbaik tahun ini, dan ini menjadi karya paling berbeda dari seluruh karier seorang inovator yang tak tertandingi itu,” tulis Jordan Hoffman dalam Times of Israel.
“Bawa segera Oscar untuk film terbaik tahun ini, ini adalah karya terbaik dari Steven Spielberg yang membawa masa pertumbuhannya sebagai remaja yang harus membelah rasa cintanya, antara film dan keluarga. Kamu tidak akan bisa melupakan karya klasik ini,” puji Peter Travers dari ABC News.
Meski dibanjiri dengan pujian dan ulasan positif, The Fabelmans juga mendapati kritik negatif karena plotnya.
Mark Kennedy melalui ulasannya di Associated Press mengklaim jika The Fabelmans sangat tidak fokus terhadap narasi dan pesan yang ingin disampaikan.
“Fokusnya terkadang menjadi agak terpecah, sejujurnya dan keseluruhan kisahnya tidak berarti untuk itu,” tulis Mark Kennedy melalui ulasan bintang duanya di Associated Press.
“Ini mengingatkanku akan Belfast, di mana kekaguman pembuat film atas kisahnya sendiri justru membuatnya terbebani oleh rasa kepuasan akan diri sendiri yang sentimental,” kata Kristy Puchko dari Mashable.
Menurut Puchko, dua film yang sama-sama ditulis dari sudut pandang kreator itu justru membuat film ini jadi kehilangan nilai dan esensi.
The Fabelmans merupakan film terbaru arahan Steven Spielberg. Film ini mengusung genre coming of age yang terinspirasi dari masa muda Spielberg dan tahun-tahun pertamanya sebagai sutradara.
Perjalanan Steven Spielberg kala merintis karier di industri Hollywood diceritakan melalui kisah seorang pemuda bernama Sammy Fabelman (Gabriel LaBelle).
The Fabelmans disutradarai oleh Steven Spielberg dengan naskah yang ditulis bersama Tony Kushner. Spielberg mengungkapkan bahwa film ini didedikasikan untuk orang tuanya, Arnold Spielberg dan Leah Adler.
Film ini menjadi rilisan terbaru Spielberg setelah West Side Story pada 2021 lalu. The Fabelmans juga menjadi film ke-34 yang digarap oleh Spielberg sejak debutnya pada 1971.
Selain LaBelle, sejumlah aktor papan atas bergabung dalam jajaran pemeran The Fabelmans. Sebut saja Michelle Williams, Paul Dano, Seth Rogen, Judd Hirsch, hingga David Lynch.
The Fabelmans tayang di bioskop 23 November.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : katakini.com