‘Resesi’ Ekonomi AS Angkat Rupiah ke Rp14.863
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.863 per dolar AS pada Senin (1/8) pagi. Mata uang Garuda melemah 29 poin atau 0,20 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Pagi ini, nilai tukar mata uang di kawasan Asia terhadap dolar AS tampak bervariasi. Terpantau bath Thailand menguat 0,43 persen, dan rupee India menguat 0,62 persen.
Sementara, won Korea Selatan melemah 0,45 persen, peso Filipina melemah 0,45 persen, yuan China melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,04 persen.
Mata uang utama di negara maju juga bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Rinciannya, poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, franc Swiss menguat 0,16 persen, dolar Australia menguat 0,1 persen, dan dolar Kanada melemah 0,09 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah menguat hari ini. Sebab, ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku Bunga acuan AS yang lebih agresif di sisa tahun ini kian mereda.
“Data PDB AS kuartal kedua dirilis negatif yang artinya ekonomi AS secara teknikal mengalami resesi. Kondisi resesi bisa membatasi gerak the Fed untuk lebih agresif menaikkan suku bunga acuannya,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, pasar akan memperhatikan rilis data inflasi Juli. Menurutnya, inflasi yang masih terkendali, di kisaran 4 persen, juga akan mendukung penguatan rupiah.
Ariston memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.800 sampai Rp14.860 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis