Harga Emas Tertekan Kenaikan Dollar AS
Emas berjangka turun tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS dan aksi ambil untung setelah melonjak sehari sebelumnya. Namun kerugian lebih lanjut tertahan kekhawatiran seputar inflasi global dan ketegangan Rusia-Ukraina.
Dikutip dari Antara, Jumat, 21 Januari 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, terkikis USD0,6 atau 0,03 persen menjadi USD1.842,60 per ounce, setelah melambung USD30,8 atau 1,7 persen menjadi USD1.843 sehari sebelumnya.
Ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan bahwa faktor utama yang mendorong emas tetap relatif bertahan adalah inflasi yang meningkatkan daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga-harga.
“Pasar sepertinya ingin terus bergerak lebih tinggi, dan ini adalah putaran yang terpenuhi dengan sendirinya dengan lebih banyak data yang keluar dan menunjukkan bahwa inflasi tidak sementara,” kata dia pula.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik 55 ribu menjadi 286 ribu dalam pekan yang berakhir 15 Januari 2022.
Mencerminkan selera investor, kepemilikan Exchange Traded Fund (ETF) berbasis emas SPDR Gold Trust atau reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan Desember.
“Meningkatnya ketidakstabilan geopolitik, terutama ketegangan Rusia-Ukraina, juga mendukung emas,” kata Analis Senior ActivTrades Ricardo Evangelista.
Rusia telah mengerahkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina, dan negara-negara Barat khawatir Moskow merencanakan serangan baru.
Namun, kenaikan suku bunga tetap menjadi hambatan potensial, karena hal itu berarti peluang kerugian yang lebih tinggi untuk menahan emas yang tidak memberikan imbal hasil. Federal Reserve AS dapat memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari yang diharapkan ketika bertemu minggu depan.
Sumber : medcom.id
Gambar : Ekpandana