Laba Saudi Aramco Anjlok 44 Persen Pada 2020 Tertekan Corona
Saudi Aramco membukukan laba bersih sebesar US$49 miliar pada 2020. Angka itu anjlok 44,4 persen dibandingkan dengan 2019.
Mengutip CNN.com, Senin (22/3), Saudi Aramco memang mengalami tekanan sepanjang tahun lalu. Pandemi covid-19 telah menghantam perusahaan minyak terbesar di dunia itu.
Presiden dan CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan pandemi covid-19 telah membuat permintaan minyak merosot tajam. Pada saat yang bersamaan, Arab Saudi justru meningkatkan produksi sebagai bagian dari perang harga melawan Rusia.
Hal itu menyebabkan pasokan minyak berlimpah di tengah anjloknya permintaan. Dampaknya, dunia kehabisan ruang untuk menyimpan minyak.
“Karena dampak besar covid-19 dirasakan di seluruh ekonomi global, kami meningkatkan penekanan kuat kami pada modal dan efisiensi operasional,” ucap Nasser.
Selain itu, Saudi Aramco juga mendapatkan serangan pesawat tak berawak dari pemberontak Houthi yang didukung Iran.
“Serangan ini di berbagai bagian fasilitas kami di utara dan selatan,” imbuh Nasser.
Meski kinerja perusahaan anjlok sepanjang 2020, tapi Nasser optimistis keuangan Saudi Aramco akan membaik pada tahun ini. Perusahaan berencana mengembalikan tingkat produksi minyak sama seperti sebelum pandemi covid-19 pada tahun ini, yakni sekitar 99 juta barel per hari pada akhir tahun.
Menurutnya, permintaan minyak akan pulih pada 2022. Hal ini berdasarkan pandangan dari berbagai entitas dan agensi global.
“Pemberian vaksin akan membuat situasi menjadi lebih baik,” kata Nasser.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia