Dua Caleg Minoritas Muslim Menangkan Pemilu Myanmar
Dua politikus beragama Islam berhasil mengamankan kursi parlemen dalam pemilihan legislatif Myanmar pada 8 November lalu.
Kedua politikus itu bernama Sithu Maung (33) dan Win Mya Mya (71). Keduanya berasal dari Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD).
Kemenangan Maung dan Mya dinilai memberikan sedikit harapan bagi kaum Muslim dan minoritas lainnya di Myanmar yang kerap termarjinalkan.
Myanmar merupakan negara mayoritas umat Buddha. Penduduk Muslim Myanmar hanya berkisar 4 persen dari total populasi negara di Asia Tenggara tersebut dan kerap menerima diskriminasi.
Sithu berhasil mengalahkan pesaingnya dalam memperebutkan kursi konstituen Kota Yangon dengan perolehan suara 80 persen. Wilayah konstituen Yangon merupakan salah satu yang paling beragam penduduknya.
Meski begitu, hasil resmi pemilihan legislatif baru akan keluar pada akhir pekan ini. Namun, NLD dipastikan memenangkan pemilihan tersebut secara telak.
Menurut Maung, Myanmar membutuhkan seseorang untuk memperjuangkan hak-hak kaum minoritas yang tertindas. Maung dan Mya merupakan dua Muslim pertama yang menduduki kursi parlemen Myanmar dalam lima tahun terakhir.
“Orang-orang bertepuk tangan kepada saya, meneriakkan nama saya dari apartemen mereka ketika saya lewat,” kata Maung sambil merasa tidak percaya.
“Saya akan bekerja untuk warga dari semua agama, terutama mereka yang mendapat diskriminasi dan ditindas, atau dirampas hak asasi manusianya,” ujar dia seperti dikutip dari AFP.
Namun, Maung tidak membicarakan dugaan pelanggaran HAM yang selama ini menimpa etnis minoritas Muslim Rohingya secara terbuka, begitu pula soal status kewarganegaraan mereka yang selama ini dianggap stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan.
Diskriminasi status juga turut dirasakan Maung. Ia mengatakan harus menunggu bertahun-tahun demi mendapatkan KTP yang berlabel etnis “darah campuran”.
Maung juga menuturkan dia pernah tereliminasi sebagai calon legislatif NLD pada pemilu 2015 akibat sentimen kaum nasionalis Budha garis keras.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia