Topan Vamco Hantam Filipina, Lumpuhkan Sebagian Manila

Hujan deras dari Topan Vamco menghantam provinsi-provinsi di pulau utama Luzon, Filipina pada Kamis 12 November, menewaskan sedikitnya satu orang dan melumpuhkan beberapa bagian ibu kota Manila. Beberapa penduduk menunggu penyelamatan dengan perahu karena naiknya air banjir.

Vamco, topan ke-21 yang melanda Filipina tahun ini, menghantam negara yang masih belum pulih dari Goni, topan terkuat di dunia tahun ini yang menewaskan 25 orang dan menghancurkan ribuan rumah pada awal November.

Topan terbaru, yang menyebabkan tiga orang hilang di sebuah provinsi pesisir, terjadi ketika negara Asia Tenggara itu masih bergulat dengan gelombang infeksi covid-19 dan ekonomi yang terpukul. Di beberapa pinggiran kota di timur Manila, warga berlindung di atas rumah mereka yang terendam banjir.

“Tinggal beberapa langkah lagi di lantai tiga kami dan kami belum dijemput penyelamat,” kata Carla Mhaye Suico, seorang penduduk di Kota Pasig, kepada radio DZBB, saat berlindung di atapnya bersama 15 anggota keluarga dan tetangga.

Arlyn Rodriguez, seorang penduduk di Kota Marikina, mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa dia sedang menunggu penyelamatan bersama 20 orang lainnya. Kebanyakan yang menunggu itu adalah anak-anak dan orang tua, mereka menyelamatkan setelah banjir naik dengan cepat.

Wali Kota Marikina Marcelino Teodoro mengatakan 40.000 rumah telah terendam seluruhnya atau sebagian di daerah tersebut.

Di beberapa bagian Manila, warga mengarungi banjir setinggi pinggang. Mereka membawa barang berharga dan hewan peliharaan, sementara petugas penyelamat mengangkut penduduk dengan perahu.

Penerbangan dan angkutan massal di Manila dihentikan sementara penjaga pantai menghentikan operasi pelabuhan. Pekerjaan pemerintah ditangguhkan dan pasar keuangan ditutup.

Vamco kini melemah, dengan kecepatan angin 130 km per jam dan hembusan hingga 215 km per jam saat bergerak melintasi Luzon. Pulau ini dipenuhi populasi setengah dari 108 juta penduduk Filipina.

Vamco diperkirakan akan menuju Vietnam. Banjir dan tanah longsor selama sebulan terakhir telah menewaskan sedikitnya 160 orang di Vietnam tengah, menyebabkan puluhan orang hilang dan merusak 390.000 rumah.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *