Rupiah Menguat ke Rp14.670 Meski Dibayangi Aksi Demo
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.670 per dolar AS pada Jumat (9/10) pagi. Posisi ini menguat 40 poin atau 0,27 persen dari Rp14.710 pada Kamis (8/10).
Mayoritas mata uang Asia kompak menguat dari dolar AS. Yuan China memimpin penguatan mencapai 0,99 persen, won Korea Selatan 0,31 perseb, baht Thailand 0,21 persen, yen Jepang 0,17 persen, dolar Singapura 0,11 persen, peso Filipina 0,05 persen, dan ringgit Malaysia 0,04 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, seluruhnya kompak menguat dari dolar AS. Dolar Australia menguat 0,15 persen, franc Swiss 0,13 persen, euro Eropa 0,11 persen, poundsterling Inggris 0,1 persen, rubel Rusia 0,09 prsen, dan dolar Kanada 0,08 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif dari kelanjutan pembahasan paket stimulus ekonomi AS tahap kedua. Hal ini masih membayangi pergerakan dolar AS, sehingga berdampak penguatan bagi mata uang Asia, termasuk rupiah.
“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan isu eksternal ini,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).
Selain itu, pergerakan rupiah juga masih mendapat sentimen dari aksi demo yang dilakukan buruh dan mahasiswa dalam rangka menolak pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Proyeksinya, nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp14.650 sampai Rp14.800 per dolar AS dengan kecenderungan menguat pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia