Meski Terkoreksi, Harga Minyak Tertahan Stimulus & Badai

Harga minyak mentah untuk kontrak yang ramai ditransaksikan melemah pada perdagangan pagi waktu Asia hari ini, Jumat (9/10/2020). Semalam harga emas hitam itu menguat.

Pada 09.30 WIB harga minyak berjangka acuan internasional Brent turun 0,25% ke US$ 43,23/barel, sementara untuk acuan Negeri Paman Sam West Texas Intermediate (WTI) harganya turun 0,29% ke US$ 41,07/barel.

Harga minyak mentah sempat menguat semalam, setelah beredar kabar bahwa Trump mulai melunak dan kemungkinan kesepakatan soal stimulus bantuan Covid-19 di AS akan terjadi dalam waktu dekat setelah sebelumnya Presiden AS itu membatalkan negosiasi sampai pemilu berakhir.

Ketua bank sentral AS the Fed, Jerome Powell, terus menyerukan pentingnya stimulus fiskal guna mendongkrak perekonomian. Stimulus ini diharapkan juga mampu mendongkrak permintaan minyak.

Kendati terkoreksi, harga minyak masih tertahan di atas US$ 40/barel. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pasokan minyak. Reuters melaporkan bahwa dengan anjloknya harga minyak dan masih lemahnya permintaan Arab Saudi kemungkinan tidak akan serta merta meningkatkan pasokan tahun depan.

Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) kini menghadapi masalah yang datang dari peningkatan produksi di Libya sebagai salah satu anggota OPEC yang dibebaskan dari kesepakatan pemotongan produksi, serta peningkatan kasus virus corona di banyak wilayah di dunia.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari adanya penghentian produksi di Laut Utara Norwegia karena aksi pemogokan pekerja.

Reuters melaporkan perusahaan minyak dan pejabat tenaga kerja mengatakan mereka akan bertemu dengan mediator yang ditunjuk negara pada hari Jumat dalam upaya kedua belah pihak berharap akan mengakhiri pemogokan yang mengancam kelangsungan produksi minyak dan gas Norwegia sekitar 25%.

Pasar juga mendapat dukungan dari fenomena Badai Delta yang diperkirakan akan meningkat menjadi badai Kategori 3 yang kuat di Pantai Teluk. Hampir 1,5 juta barel produksi harian dihentikan.

“Badai Delta adalah peristiwa pasokan minyak mentah, dan dengan semua produksi Teluk Meksiko ini menjadi offline, kami mungkin akan kehilangan lebih dari 5 juta barel minyak mentah karena badai,” kata Andrew Lipow, Presiden Asosiasi Minyak Lipow di Houston , Texas.

Kemungkinan masih berlanjutnya upaya pemangkasan produksi minyak serta adanya disrupsi pasokan dalam jangka waktu dekat akibat cuaca masih membuat harga minyak bertahan di US$ 40/barel.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Okezone Ekonomi

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *