Pemilu Polandia Berlangsung Sengit di Tengah Pandemi
Pemilihan Umum Presiden Polandia pada Minggu (12/7) berjalan sengit antara petahana Presiden Andrzej Duda dan calon presiden dari partai liberal, Walikota Warsaw Rafal Trzaskowski di tengah pandemi Covid-19.
Duda didukung oleh partai sayap kanan yang berkuasa dalam pemerintahan. Sementara Trzaskowski, mantan anggota parlemen Eropa mencalonkan diri sebagai oposisi utama dari partai Civic Platform yang berkuasa dari 2007 hingga 2015.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan perolehan suara kedua kandidat selisih tipis. Dari total 30 juta pemilih, jumlah suara dukungan melebihi perkiraan yakni 64,51 persen pada 2018 lalu.
Pada putaran pertama, Duda mendapat 43,5 persen suara and Trzaskowski 30,5 persen suara. Pada putaran kedua, Trzaskowski diperkirakan akan mendapat suara dari pendukung kandidat tersingkir.
Melansir Associated Press, antrean pemilih mengular sejak Minggu pagi, juga tampak mobil-mobil yang membawa orang lanjut usia dan pemilih berkebutuhan khusus.
“Kami harus memilih karena kalau tidak, kami tidak punya hak untuk mengeluh tentang keadaan politik Polandia,” kata Eugeniusz Kowalski, (67) yang menggunakan hak suaranya di ibukota negara, Warsaw.
Pemungutan suara akan dibuka hingga jam 9 malam waktu setempat ketika jajak pendapat (exit polls) dirilis. Sementara pengumuman hasil resmi diperkirakan keluar pada awal pekan depan.
Hasil pemilihan pemilu akan menentukan bentuk politik Polandia yang terpecah berat hingga setidaknya 2023 atau ketika pemilihan parlemen dijadwalkan.
Jika Duda terpilih kembali, partai Hukum dan Keadilan sayap kanan yang mendukungnya akan terus memiliki sekutu dekat dalam presiden dan mempertahankan cengkeramannya di hampir seluruh instrumen kekuasaan utama di Polandia.
Partai Konservatif yang mengusung Duda memenangkan popularitas melalui program kesejahteraan yang meningkatkan kehidupan banyak keluarga dan orang tua, terutama di daerah pedesaan dan kota kecil, juga melalui keterikatannya dengan nilai-nilai tradisional Katolik Roma Polandia.
Namun parpolnya menuai kritik dari para pemimpin UE atas langkah-langkah yang berpotensi memperdalam perpecahan sosial antara kaum konservatif dan kaum liberal.
Sementara, kemenangan Trzaskowski akan memberinya kekuatan untuk memveto undang-undang yang disahkan oleh partai yang berkuasa. Kemenangannya juga berarti nada bicara Polandia bakal melunak di arena internasional, terutama dengan Uni Eropa. Dia telah berjanji untuk menutup keretakan sosial dan melanjutkan kebijakan tunjangan sosial.
Dukungan suara Trzaskowski berpusat di kota-kota besar dan di antara orang-orang yang lebih berpendidikan, menurut data dari putaran pertama.
Pemungutan suara diadakan di bawah kondisi sanitasi yang ketat karena virus corona yang masih menyebar. Diketahui, Polandia telah mencatatkan lebih dari 37 ribu kasus infeksi dan hampir 1.600 kematian.
Pemilih diwajibkan mengenakan masker dan sarung tangan, menjaga jarak aman dan menggunakan pembersih tangan. Mereka juga diperbolehkan menggunakan pena sendiri untuk menandai surat suara.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia