Filipina Laporkan 5.000 Kasus Baru Corona di Cebu
Pemerintah Filipina melaporkan pusat penyebaran (hotspot) virus corona di kota Cebu. Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan lebih dari 5.500 kasus dan setidaknya 156 kematian karena Covid-19 di Cebu.
Dalam dua pekan terakhir Cebu menjadi kota dengan kasus corona tertinggi di Filipina, melampaui ibu kota Manila dan kota besar lainnya. Saat ini Manila memiliki 280 kasus aktif corona, disusul kota Quezon dengan 364 kasus.
Lonjakan kasus corona mendorong pemerintah memberlakukan lockdown terhadap kota Cebu sejak 24 Juni lalu. Sekitar 100 pos pemeriksaan didirikan untuk memastikan warga tetap melakukan karantina dan hanya keluar untuk urusan penting.
“Anda bisa melihat angka-angkanya. Cebu merupakan kota metropolitan yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak 24 Maret hingga 13 April,” ujar Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano kepada ABS-CBN News Channel.
“Kami melihat adanya peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah pasien dengan kondisi kritis dan parah.. bahkan dalam hal tingkat kematian,” ujar Kepala Gugus Tugas penanganan corona Filipina, Carlito Galvez.
Ia melaporkan saat ini di satu rumah sakit, sekitar 86 dari 122 pasien Covid-19 yang dirawat dilaporkan meninggal dunia dalam waktu kurang dari 48 jam sejak mendapat perawatan.
“Ini berarti kita tidak mendeteksi kasus yang parah dengan cukup cepat,” ujarnya.
Sejauh ini sekitar tiga dari 10 pasien yang diduga terinfeksi virus corona di Cebu menunjukkan hasil positif saat dilakukan pengetesan. Rumah sakit saat ini telah kehabisan kapasitas, sementara petugas kesehatan diketahui kewalahan menerima pasien corona.
Mengutip Strait Times, Galvez mengatakan saat ini hanya ada tujuh rumah sakit besar di Cebu yang bisa melakukan perawatan saat terjadi lonjakan kasus virus corona. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan Manila yang memiliki setidaknya 46 rumah sakit.
Dr. Joseph Stephan Descallar, Presiden Asosiasi Perawat Filipina mengatakan saat ini tim medis bekerja dibayangi rasa takut akan penularan virus yang tanpa gejala. Tak hanya itu, minimnya kompensasi dan jaminan keselamatan bagi tim medis membuat mereka kian khawatir hidup di tengah pandemi.
Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan Filipina mengerahkan 40 dokter ke desa-desa di Cebu untuk membantu tim medis. Militer juga turut mengerahkan sembilan dokter, 10 perawat, dan 13 asisten medis untuk membantu menangani pasien Covid-19 di sana.
Pemerintah pusat juga mengerahkan pasukan khusus, drone, dan helikopter untuk membantu pemerintah Cebu menerapkan pembatasan beraktivitas warga.
Kendati ada lonjakan kasus corona di Cebu, Galvez mengatakan penularan virus di seluruh Filipina mengalami penurunan menjadi di bawah enam persen. Saat ini per harinya, Filipina mencatat 1.000 kasus baru corona.
“Kami menang dalam hal ambang batas (penularan virus). Kita sekarang melihat adanya perlambatan,” ucapnya.
Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan 985 kasus baru pada Senin (29/6), sehingga totalnya menjadi 36.438. Sekitar sembilan orang dilaporkan meninggal, menambah korban menjadi 1.255 jiwa.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia