Kasus DBD di Jabar Tertinggi se-Indonesia

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mencapai 70.418. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus DBD tertinggi

“Dari total kasus, 10.685 di antaranya berasal dari Jawa Barat,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Rabu, 1 Juli 2020.

Bali berada pada urutan kedua dengan 8.930 kasus. Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 5.432 kasus. Sementara itu, Lampung memiliki 5.084 kasus dan Nusa Tenggara Barat 3.796 kasus.

“Kemudian di DKI Jakarta ada 3.628 kasus,” ujar Nadia.

Nadia menjelaskan angka kematian akibat DBD juga bertambah. Sebanyak 458 orang meninggal akibat penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti itu.

“Kasus (kematian) terbanyak juga berasal dari Jawa Barat dengan 92 orang,” ujar Nadia.

Selain Jawa Barat, kasus kematian terbanyak terjadi di NTT. Sebanyak 55 orang meninggal akibat DBD.

Sementara itu, 53 warga Jawa Timur juga tercatat meninggal. Sedangkan di Jawa Tengah 42 orang meninggal. Kemudian di Lampung terdapat 22 korban jiwa.

“Provinsi Aceh dan Papua Barat sejauh ini nihil korban jiwa,” tutur Nadia.

Masyarakat, kata Nadia, bisa menekan laju kasus DBD di tengah pandemi covid-19 (korona). Salah satunya, dengan 3M Plus, yakni menguras, menutup kolam dan wadah penampungan air, dan mendaur ulang limbah bekas.

“Pemberantasan sarang nyamuk ini masih sangat relevan. Sementara plusnya itu banyak sekali mulai dari menggunakan lotion kemudian menutup rumah dengan kasa nyamuk,” kata Nadia, di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020.

Nadia mengatakan masih banyak masyarakat tidak melengkapi rumah dengan kasa nyamuk. Padahal, kasa nyamuk bisa mencegah serbuan nyamuk ke dalam rumah.

Satu hal yang juga penting ialah tidak menggantung pakaian bekas pakai. Hal ini bisa mengundang kerumunan nyamuk di dalam rumah.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Detik News

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *