AS Tarik Penggunaan Darurat Hidroksiklorokuin
Amerika Serikat menarik penggunaan darurat obat anti-malaria bernama hidroksiklorokuin yang awalnya diperuntukkan untuk mengobati pasien virus korona (covid-19). Penarikan dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Disitat dari BBC, Selasa 16 Juni 2020, FDA mengatakan bukti terbaru dari sejumlah uji klinis menunjukkan bahwa hidroksiklorokuin tidak lagi diyakini dapat memproduksi efek antivirus.
Maret lalu, FDA mengizinkan penggunaan darurat hidroksiklorokuin sebagai salah satu obat untuk menangani pasien covid-19.
Namun pada Senin kemarin, FDA mengatakan obat tersebut tidak efektif dalam menangani covid-19. Hidroksiklorokuin juga gagal mencegah infeksi di kalangan orang yang sudah terjangkit virus tersebut.
Merespons keputusan FDA, Presiden AS Donald Trump mengaku pernah mengonsumsi hidroksiklorokuin tanpa mengalami efek samping apapun.
“Saya meminumnya, dan saya merasa baik-baik saja,” ucap Trump kepada awak media pada Senin kemarin. “Saya meminumnya selama dua pekan, dan saya masih ada di sini,” lanjutnya.
Ia mengaku banyak orang mengatakan kepadanya bahwa hidroksiklorokuin telah menyelamatkan nyawa mereka.
Mei lalu, Trump mengaku telah meminum hidroksiklorokuin usai sejumlah orang di Gedung Putih dinyatakan positif terjangkit covid-19. Pernyataan Trump mengenai hidroksiklorokuin memicu spekulasi di dunia maya dan kontroversi di kalangan ilmuwan.
Uji klinis hidroksiklorokuin di seluruh dunia terhenti sementara usai studi di jurnal Lancet mengklaim bahwa obat tersebut memicu masalah jantung pada sejumlah pasien covid-19.
Studi di jurnal Lancet membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok lainnya menghentikan uji klinis hidroksiklorokuin atas alasan keamanan.
Namun, Lancet kemudian menarik studi itu karena memiliki banyak kekurangan, dan WHO pun melanjutkan uji klinis tersebut.
Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas.com
