Harga Emas Antam Mandek Jelang Kesepakatan Dagang AS-China
Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp767 ribu per gram pada Rabu (15/1) atau stagnan dari Selasa (14/1). Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) tetap di Rp679 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp408 ribu, 2 gram Rp1,48 juta, 3 gram Rp2,2 juta, 5 gram Rp3,65 juta, 10 gram Rp7,24 juta, 25 gram Rp18 juta, dan 50 gram Rp35,93 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp71,8 juta, 250 gram Rp179,25 juta, 500 gram Rp358,3 juta, dan 1 kilogram Rp716,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Pada perdagangan internasional, harga emas berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.547,6 per troy ons atau menguat 0,19 persen. Begitu pula harga emas di perdagangan spot naik 0,08 persen ke US$1.547,6 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas di perdagangan internasional akan berbalik menguat hari ini karena sentimen kekhawatiran pelaku pasar. Ia memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$1.536 sampai US$1.555 per troy ons pada hari ini.
Pelaku pasar khawatir akan hubungan dagang Amerika Serikat dan China usai kesepakatan dagang fase pertama. Pasalnya, AS menyatakan bakal tetap memberlakukan tarif bea masuk impor atas barang-barang dari China sampai kesepakatan dagang fase kedua selesai.
Padahal, kesepakatan dagang fase kedua rencananya baru dilakukan usai Pemilu AS jelang akhir tahun ini. Artinya, tidak ada perubahan pada tarif perdagangan kedua negara dalam beberapa waktu ke depan.
“Kekhawatiran ini terefleksikan ke harga emas yang menguat,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/1).
Kendati begitu, harga emas juga bisa kembali melemah bila China tidak keberatan dengan syarat dan ketentuan dari Negeri Paman Sam. Begitu pula dengan kesepakatan dagang fase kedua sampai Pemilu AS usai.
“Bika terjadi, maka kekhawatiran bisa mereda dan harga emas bisa melemah lagi,” katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kumparan.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]