‘Dark Phoenix’ Jadi Film X-Men Paling Tak Laku
X-Men: Dark Phoenix belum berhenti meraih predikat buruk. Film yang disutradarai Simon Kinberg ini baru meraih predikat film X-Men dengan pendapatan terendah di antara 12 film X-Men.
Melansir data Box Office Mojo, X-Men: Dark Phoenix hanya meraup pendapatan sebesar US$252 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun. Mereka tidak menyertakan biaya produksi sehingga tidak bisa dihitung keuntungan atau pun kerugian film tersebut.
Namun Juni lalu Deadline memperkirakan 20th Century Fox mengeluarkan US$350 juta untuk produksi X-Men: Dark Phoenix. Mengacu pada biaya tersebut, maka X-Men: Dark Phoenix rugi US$98 juta atau setara dengan Rp1,3 triliun.
Dengan begitu X-Men: Dark Phoenix juga menjadi film pertama X-Men yang rugi. Pendapatannya kalah jauh dari 11 film X-Men lain yang selalu untung besar.
Seperti X-Men: Days of Future Past meraih pendapatan sebesar US$747 juta, Logan sebesar US$619 juta dan X-Men: Apocalypse sebesar US$543 juta. Pun dengan Deadpool. Film pertama Deadpool meraih US$783 juta dan Deadpool 2 meraih US$785 juta.
Salah satu faktor kegagalan X-Men: Dark Phoenix adalah eksekusi cerita yang buruk, ditambah dengan pembentukan karakter yang memaksakan, serta transisi antar adegan yang kaku.
Film yang ditulis dan disutradarai Simon Kinberg ini bercerita tentang Jean Grey (Sophie Turner) yang terpapar kekuatan misterius saat misi penyelamatan astronaut. Kekuatan itu membuat Jean semakin kuat, namun di sisi lain ia tidak bisa mengendalikannya.
Kisah tersebut sebenarnya menarik bila digarap dan diceritakan dengan baik. Cerita Jean menggunakan kekuatan mutan untuk melakukan kejahatan sebenarnya menarik, mengingat ia merupakan salah satu anggota X-Men dengan kekuatan luar biasa. Tapi X-Men: Dark Phoenix tak punya naskah yang baik.
Perkembangan karakter Jean menjadi jahat diceritakan cukup rumit karena melibatkan masa lalu dan Professor Charles Xavier (James McAvoy). Sementara, dengan mudah Jean kemudian bisa kembali menjadi baik dan berbalik melawan karakter jahat.
Hal itu membuat cerita yang berpusat pada Jean menjadi tidak klimaks. Setelah melewati berbagai masalah yang cukup rumit hingga merubah sifat Jean, ia ternyata bisa berbalik dengan sangat mudah.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]