Empat Letusan Terdengar saat Polisi Tembak Rekan di Cimanggis
Seorang saksi berinisial YD mengaku mendengar empat suara letusan dari Mapolsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (25/7) malam. Letusan itu diduga suara tembakan ketika Brigadir RT menembak Bripka Rahmat Efendi hingga tewas di Polsek Cimanggis.
YD tak merinci insiden di Polsek Cimanggis tersebut. Dia hanya mengaku mendengar letusan itu terdengar sekitar pukul 20.00 WIB.
“Ada empat kali [letusan] terdengar,” kata Yudi saat diwawancara CNN Indonesia TV.
Berdasarkan informasi dari Kepolisian yang dihimpun Antara, penembakan dilakukan Brigadir RT di Polsek Cimanggis, Depok, karena merasa kesal permintaannya tak dituruti korban RE.
Perselisihan bermula dari Rahmat yang juga anggota Samsat Polda Metro Jaya mengamankan seorang pelaku tawuran berinisial FZ, pada Kamis malam.
Kemudian datang orang tua pelaku berinisial Z bersama Brigadir RT ke Polsek Cimanggis.
Brigadir RT meminta dengan nada keras agar FZ dibina oleh orang tuanya. Bripka Rahmat menolak dengan nada keras sembari menjelaskan bahwa proses sedang berjalan. Brigadir RT naik pitam kemudian menembak Rahmat.
Sesaat setelah kejadian, aparat kepolisian berhasil meringkus Brigadir RT dan membawanya ke Polda Metro Jaya. Sementara korban Rahmat dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat dini hari, mengatakan polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi atas peristiwa ini.
Polisi akan memberikan keterangan resmi setelah pemeriksaan selesai.
“Kami Polri berduka, khususnya Polda Metro, kita masih dalami motifnya. Tunggu saja, ” kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Metro Tempo.co
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]